Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Test Test
JAKARTA. Pemerintah berencana menjual saham opsi penjatahan lebih alias greenshoe PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada tahun ini. Penjualan greenshoe sebanyak 3,1% atau sebesar 473,84 juta saham ini demi menutupi target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP).
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengatakan target penjualan greenshoe ini dinaikkan oleh pemerintah. "Targetnya menjadi Rp 1,2 triliun," katanya, kemarin. Padahal, sebelumnya pemerintah hanya menargetkan penjualan saham greenshoe ini sebesar Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun.
Menurut Said, target ini bisa saja tercapai namun bisa juga tidak. Kata Said, jika target ini tidak tercapai, maka ia tidak bisa berbuat apa-apa. Maklum saja, penjualan saham greenshoe ini sangat tergantung dengan harga pasar saat pelepasannya.
Said menegaskan jika pelepasan greenshoe ini akan bersamaan dengan penerbitan saham baru alias rights issue BBNI. "BBNI sudah mendapatkan persetujuan dari pemerintah, tinggal menunggu persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)," tegasnya.
Seperti diberitakan KONTAN kemarin (4/5), BBNI berniat menambah kepemilikan saham publiknya dari 23,64% menjadi 40%. Jika target ini tercapai, maka BBNI bisa mengantongi dana antara Rp 4 triliun hingga Rp 7 triliun. Dengan rights issue ini, maka rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) BBNI bisa naik dari 13,1% menjadi 15% hingga 16%.
Pada perdagangan akhir pekan lalu (4/5), harga saham BBNI melemah Rp 25 per saham menjadi Rp 2.450 per saham. Jika berdasarkan harga sahamnya kemarin, maka dana yang bisa didapat pemerintah adalah Rp 1,16 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News