kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Menanti Rezeki dari Dividen Emiten Tambang Batubara


Kamis, 16 Maret 2023 / 19:57 WIB
Menanti Rezeki dari Dividen Emiten Tambang Batubara
ILUSTRASI. Guyuran dividen tahun ini diproyeksi masih deras seiring dengan moncernya kinerja emiten tahun lalu.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen tahun buku 2022 sudah di depan mata. Guyuran dividen tahun ini diproyeksi masih deras seiring dengan moncernya kinerja emiten tahun lalu.

Salah satu dividen yang dinanti oleh pelaku pasar adalah emiten sektor pertambangan, khususnya batubara. Efek commodity windfall tahun lalu diestimasikan berdampak pada besarnya pembagian dividen tahun ini.

Salah satu emiten yang diekspektasikan membagikan dividen adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Analis UOB Kay Hian Sekurtas Limartha Adhiputra berekspektasi adanya pembayaran dividen final ADRO dengan potensi imbal hasil (yield) dividen hingga 16,5%.

Sebagai pengingat, pada 23 Januari, emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini mengumumkan pembagian dividen interim yang jumbo, yakni sebesar US$ 500 juta atau US$ 0,016 per saham (setara dengan Rp 251 per saham).

Seiring dengan laba bersih ADRO yang melonjak 167% secara year-on-year (YoY),  Limartha memperkirakan rasio pembayaran dividen final untuk tahun buku 2022 setidaknya bisa mencapai 60%, dengan perkiraan pembagian dividen final sebesar US$ 996 juta atau US$ 0,032 per saham (setara dengan Rp 479 per saham dengan asumsi kurs  Rp 15.000 per dolar AS).

Baca Juga: Musim Pembagian Dividen Tiba, Mana yang Menarik Bagi Investor?

“Harga saham ADRO dapat mengalami rebound singkat karena ekspektasi pembayaran hasil dividen yang tinggi dan diperkirakan melemah setelahnya,” kata Limartha dalam riset, Selasa (7/3).

Sementara itu, analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario mengatakan, dengan asumsi rasio pembayaran dividen mencapai 40,3%, dividen ADRO berpotensi menghasilkan yield setidaknya 10,5%. Besaran ini dinilai menarik dari yield dividen pada tahun 2021 yang hanya 9,31%. “Selain itu, kami juga melihat rencana ADRO melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebagai katalis jangka pendek,” terang Alif, Senin (13/3).

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga diproyeksi tidak absen dalam pesta dividen tambang batubara tahun ini. Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan menyebut, saat ini posisi kas PTBA sangat melimpah, mencapai hampir Rp16 triliun. Dengan mengasumsikan realisasi belanja modal 2023 sekitar 90% dari target atau sekitar Rp`5,7 triliun, PTBA seharusnya masih dapat memberikan dividen dengan rasio pembayaran sekitar 80% dari laba bersih 2022. Pembayaran dividen ini setara dengan imbal hasil (yield) sekitar 23%.

Estimasi guyuran dividen PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga masih deras. Terawang Hasan, dengan perkiraan rasio pembayaran konservatif yang hanya 50% dari laba bersih, ITMG dapat memberikan yield dividen akhir sekitar 10%. Tahun lalu, ITMG melakukan pembayaran dividen sebesar 70%. Jika menggunakan asumsi besaran pembayaran dividen yang sama seperti tahun lalu, yield dividen ITMG akan menjadi sekitar 18%.

Baca Juga: Pesta Dividen Tiba, Ini Deretan Emiten yang akan Membagikan Dividen

UOB Kay Hian Sekuritas mempertahankan rekomendasi sell saham ADRO dengan target harga yang lebih rendah, yakni di Rp 2.600 dari target harga sebelumnya di Rp 2.750. Rekomendasi ini disematkan dengan menimbang estimasi laba bersih ADRO akan menurun karena ekspektasi harga batubara yang lebih rendah di tahun ini.

MNC Sekuritas menyematkan rating hold saham ADRO dengan target harga Rp 3.100. Pembagian dividen dan buyback saham bisa berdampak bagi saham ADRO dalam jangka pendek. Namun, risiko yang menggelayuti saham ADRO meliputi aktivitas ekonomi yang moderat di China,  hawa musim panas yang lebih sejuk di India, persaingan harga dari batubara Australia serta kondisi cuaca.

Sementara BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham PTBA dengan target harga Rp 4.600 dan buy saham ITMG dengan target harga Rp 45.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×