kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menanti keputusan ECB, Analis: Aset safe haven wait and see dulu


Rabu, 11 September 2019 / 21:20 WIB
Menanti keputusan ECB, Analis: Aset safe haven wait and see dulu
ILUSTRASI. Emas batangan


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pergerakan harga emas yang cenderung turun diwaspadai sebagai sinyal bahwa pelaku pasar mulai beralih dari aset safe haven. Untuk itu, Analis Garuda Berjangka Ibrahim merekomendasikan investor untuk wait and see. 

Mengutip Bloomberg pada perdagangan Rabu (11/9) pukul 21.00 WIB pergerakan harga emas di pasar spot masih berada di bawah level psikologis yakni US$ 1.490,81 per ons troi, turun 0,33% dibanding sehari sebelumnya. 

Sedangkan untuk harga emas Comex untuk kontrak Desember 2019 tercatat ada di US$ 1.498,20 per ons troi, turun 0,06% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.499,20 per ons troi.

Pergerakan harga emas sepekan cenderung melemah, setelah pekan lalu (4/9) emas spot sempat menyentuh US$ 1.552,55 per ons troi. 

Baca Juga: Aset safe haven mulai ditinggal, tapi emas masih menjadi pilihan menarik

Ibrahim mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi koreksi harga emas di bawah US$ 1.500 per ons troi. Di antaranya, karena pasar masih menunggu data fundamental dari hasil pertemuan bulanan Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan akan berdampak pada harga emas akhir pekan ini. 

Apalagi sebagian besar pelaku pasar mengharapkan penurunan suku bunga dari bank sentral bisa menjadi bagian dari paket untuk merangsang ekonomi zona euro.

ECB diharapkan untuk mengurangi lebih lanjut suku bunga ke wilayah negatif. 

Jika ECB memangkas suku bunga acuannya, maka diharapkan langkah tersebut bisa menjadi pemantik bagi Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) untuk menindaklanjuti dengan penurunan 25 basis poin ketika bertemu di September. 

Di sisi lain, Ibrahim menjelaskan bahwa sentimen perang dagang AS dan China yang sedikit mereda, turut berkontribusi pada pelemahan harga emas. "Untuk saat ini wait and see (aset safe haven), sambil menunggu hasil ECB," kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Rabu (11/9).

Sementara itu, Ibrahim menilai aset investasi yang masih prospektif hingga akhir tahun meliputi aset saham, sedangkan untuk safe haven emas, yen dan swiss france. Selain itu, dia menyebutkan bahwa emas juga menjadi aset yang memiliki tingkat volatilitas tinggi, dengan target harga hingga akhir tahun di level US$ 1.599 per ons troi. 

Sedangkan untuk aset safe haven seperti swiss france, Ibrahim menilai sentimen seperti perkembangan sentimen perang dagang berisiko memberikan gejolak bagi pergerakan kurs tersebut. 

Baca Juga: Walau naik, harga emas spot masih susah tembus US$ 1.500 per ons troi

Begitu juga dengan sentimen melambatnya perekonomian Negeri Paman Sam, serta rencana Inggris untuk keluar Uni Eropa (UE) atau Brexit. Hanya saja, Ibrahim mengakui risiko fluktuasi swiss france tidak akan sebesar harga emas.

"Investor sebaiknya saat ini melihat data fundamental dan teknikal yang memang saat ini waktunya utuk melemah. Pada saat harga emas sudah relatif rendah, maka saat itu investor kembali mengoleksi aset safe haven," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×