CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.765   18,00   0,11%
  • IDX 8.362   -54,96   -0,65%
  • KOMPAS100 1.159   -6,94   -0,60%
  • LQ45 844   -6,42   -0,76%
  • ISSI 292   -2,09   -0,71%
  • IDX30 440   -4,44   -1,00%
  • IDXHIDIV20 511   -3,54   -0,69%
  • IDX80 130   -1,04   -0,79%
  • IDXV30 135   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,73   -0,52%

Menanti Hasil RDG Bank Indonesia, Begini Proyeksi Rupiah Rabu (19/11)


Selasa, 18 November 2025 / 17:39 WIB
Menanti Hasil RDG Bank Indonesia, Begini Proyeksi Rupiah Rabu (19/11)
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/11/2025).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/11/2025). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,09% secara harian ke level Rp 16.751 per dolar AS.

Berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI) rupiah juga melemah 0,15% secara harian ke Rp 16.760 per dolar AS. 

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah melemah terhadap dolar AS karena pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), Rabu (19/11/2025). Rupiah juga tertekan sentimen risk off regional dan global dari kekuatiran bubble AI dan tensi China-Japang.

“Walau rupiah masih akan tertekan, investor diperkirakan akan wait and see menjelang rapat dewan gubernur (RDG) BI, terlebih kabar terakhir BI diperkirakan mungkin akan menahan suku bunga di tengah volatilitas di pasar belakangan ini,” ucap Lukman kepada Kontan, Selasa (18/11/2025). 

Baca Juga: Valas Asia Melemah, Terbebani Risiko Bubble AI dan Prospek Bunga The Fed

Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.650 – Rp 16.800 per dolar AS pada Rabu (19/11/2025). 

Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku pasar masih mencari pandangan tentang kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) setelah berakhirnya penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS, yang menunda publikasi beberapa data ekonomi resmi. 

Data penggajian nonpertanian AS untuk bulan September, yang akan dirilis Kamis pekan ini, kemungkinan akan menjadi data resmi terbaru di pasar tenaga kerja sebelum pertemuan The Fed pada 10-11 Desember. CME Fedwatch menunjukkan pasar memperkirakan peluang 42,4% untuk penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, dan peluang 57,6% untuk mempertahankan suku bunga.

“Beberapa pembuat kebijakan The Fed, termasuk Presiden The Fed Atlanta Bostic dan Presiden The Fed Kansas City Schmid, menyuarakan kekhawatiran tentang inflasi atau mengisyaratkan dukungan untuk mempertahankan suku bunga tetap,” ujar Ibrahim. 

Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif, namun ditutup melemah direntang Rp 16.750 – Rp 16.770 per dolar AS pada Rabu (19/11/2025).

Baca Juga: Rupiah Melemah ke 16.751 per Dolar AS, Ini Sentimen Yang Mempengaruhinya

Selanjutnya: Belum Daftar PSE, 25 Platform Global Termasuk OpenAI Kena Ditegur Komdigi

Menarik Dibaca: Ini Cara Bank Sampah dan Wings Dorong Pilah Sampah di Masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×