kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Menanti data neraca dagang dan inflasi


Senin, 28 April 2014 / 06:33 WIB
Menanti data neraca dagang dan inflasi
ILUSTRASI. Manfaat bayam untuk kesehatan.


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Terus tertekan di awal pekan, rupiah sedikit menguat di akhir pekan lalu. Di pasar spot, pasangan USD/IDR turun 0,32% ke 11.565, Jumat (25/4). Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), USD/IDR juga turun 0,06% ke 11.601.

Head of Research and Analysis Division PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menduga, di pekan ini rupiah akan menguat meski tidak signifikan. "Penguatan rupiah kemungkinan dari pengumuman trade balance yang surplus dan inflasi Indonesia yang stabil," kata dia.

Tetapi ada hal yang harus dicermati, seperti siklus kebutuhan dollar AS yang tinggi di setiap akhir bulan. "Ini bisa menjadi faktor yang melemahkan rupiah," kata Ariston.

Head Treasury and Capital Market Bank CIMB Niaga, Mika Martumpal mengatakan, pekan ini rupiah akan melemah terbatas, karena banyaknya faktor eksternal yang bisa menekan rupiah. Seperti, rencana pertemuan mingguan The Federal Reserve, yang membahas rencana lanjutan menurunkan stimulus AS. Ini bisa menjadi sentimen positif untuk dollar AS dan buruk bagi rupiah.

Lalu, ada pula data neraca perdagangan dan tingkat pengangguran bulanan AS. "Jika data tersebut lebih rendah dari estimasi, dollar AS melemah," kata dia.

Mika memproyeksikan, rupiah melemah di 11.575-11.625, hari ini. Ariston menduga, hari ini, rupiah akan bergerak di  kisaran 11.520-11.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×