kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar prospek MEDC usai kantongi Newmont


Selasa, 12 Juli 2016 / 07:55 WIB
Menakar prospek MEDC usai kantongi Newmont


Reporter: Juwita Aldiani, Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. MedcoEnergi Group akhirnya mengakuisisi 82,2% saham PT Newmont Nusa Tenggara. Untuk mengempit saham itu, MedcoEnergi menggandeng AP Investment dengan mengucurkan US$ 2,6 miliar atau Rp 34 triliun (kurs Rp 13.100).

MedcoEnergi sudah mengincar Newmont sejak tahun lalu. Medco akan mengelola Newmont melalui bendera PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Investor merespons positif aksi korporasi Medco.

Sejak awal tahun hingga kemarin, harga saham MEDC sudah melonjak 138% menjadi Rp 1.895 per saham. Demi menguasai Newmont, dukungan pendanaan untuk Medco pun mengalir dari tiga bank BUMN, yakni Bank BNI, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Mandiri.

Ketiga bank tersebut akan bahu membahu mengucurkan US$ 750 juta kepada Medco. Jumlah itu setara 30% dari nilai akuisisi.

Utang Medco

Dengan mengeduk utang tersebut, analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu menilai, rasio utang Medco akan tumbuh. Total aset dan liabilitas selama tahun 2011-2015 memang terus meningkat. Tapi sejauh ini Lucky melihat Medco cukup baik mengelola utangnya.

"Jumlah aset masih jauh lebih tinggi dibandingkan nilai kewajiban, salah satunya utang," kata dia.

Analis Minna Padi Investama, Christian Saortua berpendapat, ada beberapa hal yang mesti dicermati investor setelah proses akuisisi Newmont. Pertama, perusahaan tidak bisa langsung memasarkan produk dalam bentuk raw material.

Medco harus membangun fasilitas pengolahan atau smelter. "Pembangunan smelter menjadi isu selanjutnya, apakah perusahaan sanggup mengembangkan sendiri atau berkolaborasi dengan pihak lain," ungkap Christian.

Kedua, bagaimana arus kas Medco terkait pembiayaan aksi korporasi tersebut. Skema pembiayaan saat ini melibatkan tiga bank besar domestik dan akuisisi Newmont melalui dua tahap pembayaran, yaitu cash dan contingency payment (dibayarkan jika kondisi tertentu terpenuhi).

"Sehingga porsi utang akan naik signifikan dalam struktur modal perusahaan," tutur Christian. Dengan skema itu, maka rasio liabilitas Medco akan naik dari semula 3,1x menjadi 4,5x.

Secara umum, menurut Christian, tambang batu hijau Newmont belum bisa menyumbang secara signifikan terhadap pendapatan Medco pada tahun ini. "Karena realisasi akuisisi baru dilakukan pada kuartal ketiga tahun ini," kata dia.

Sementara analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya belum bisa memberikan prospek saham MEDC pasca akuisisi Newmont. Dia berdalih, proses akuisisi belum terlaksana. "Belum bisa diprediksi karena tergantung persyaratan dan perjanjian dari akuisisi tersebut," ungkap William.

Lucky merekomendasikan buy saham MEDC dengan target Rp 2.670 per saham. Rekomendasi serupa disampaikan Christian, dengan target Rp 2.500 per saham hingga akhir tahun ini. Dia menyarankan masuk setelah adanya koreksi demi meminimalkan risiko profit taking setelah kenaikan signifikan.

Sementara William merekomendasikan hold saham MEDC dengan target harga Rp 2.050 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×