Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten properti masih menjanjikan pada tahun ini, terutama yang menonjolkan produk residensial, didukung oleh insentif dari pemerintah.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) untuk kuartal IV-2023 tumbuh sebesar 1,74% secara tahunan (yoy). Meskipun demikian, angka ini lebih rendah dibanding pertumbuhan sebesar 1,96% yang tercatat pada kuartal sebelumnya, kuartal III-2023.
Penurunan pertumbuhan harga rumah tapak terutama disebabkan oleh perlambatan kenaikan harga rumah tipe menengah.
Baca Juga: Kenaikan Harga Pangan Bersifat Sementara, Tak Akan Membuat BI Kerek Suku Bunga Acuan
Harga rumah tipe ini hanya tumbuh sebesar 1,87% secara tahunan pada akhir 2023, turun dari pertumbuhan sebesar 2,44% pada kuartal sebelumnya.
Sedangkan harga rumah tipe besar mencatat pertumbuhan sebesar 1,58% secara tahunan, juga mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya yang sebesar 1,70%.
Namun, penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV-2023 mengalami peningkatan sebesar 3,27% secara tahunan, yang merupakan perbaikan dari angka minus 6,59% yang tercatat pada kuartal sebelumnya, kuartal III-2023.
Oktavianus Audi, dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengamati bahwa indeks harga properti cenderung tertekan pada tahun 2023 karena suku bunga acuan BI yang tinggi, mencapai 6%.
Baca Juga: Suku Bunga BI Ditahan di Level 6%, Begini Dampaknya ke Pasar Saham
Namun, stimulus pemerintah berupa diskon PPN DTP hingga 100% mampu memberikan dukungan bagi kinerja emiten properti.
Audi memperkirakan bahwa prospek kinerja emiten properti akan membaik pada tahun 2024 seiring dengan sentimen pelonggaran kebijakan suku bunga acuan bank sentral.
Harun Hajadi, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA), menyatakan bahwa CTRA akan tetap fokus mengembangkan produk hunian di tahun 2024, dengan sebagian besar komposisi hunian mencapai sekitar 80% dari total aset perusahaan. Hal ini dilakukan meskipun beberapa proyek masih bersifat rahasia.
Reza Priyambada, Konsultan Investasi dari Reliance Sekuritas Indonesia, menyoroti bahwa kebutuhan akan hunian di Indonesia masih besar, dan baik pengembang maupun perbankan terus berupaya agar pembangunan perumahan bisa terserap oleh masyarakat.
Kombinasi antara harga tanah dengan harga jual akan menentukan apakah hunian tersebut dapat terserap oleh masyarakat.
Baca Juga: Harga Rumah Naik Akhir Tahun Lalu, Cek Rekomendasi Saham Emiten Properti Berikut Ini
Gian Investa Kiswoyo Adi Joe, dari Reswara Gian Investa, menambahkan bahwa kinerja emiten properti dapat dilihat dari jumlah land bank dan harga properti yang ditawarkan. Dengan sentimen pertumbuhan ekonomi yang baik, ia memperkirakan emiten properti dengan aset hunian akan mencatatkan kinerja yang lebih baik.
Rekomendasi untuk investasi mencakup beli saham untuk beberapa emiten, termasuk BSDE, CTRA, dan SMRA, dengan target harga tertentu. Audi juga menyarankan beli saham untuk BSDE dan CTRA dengan target harga masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News