kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Menakar Potensi Serapan Pasar Rights Issue Jumbo PIK2 (PANI)


Rabu, 03 Desember 2025 / 18:00 WIB
Menakar Potensi Serapan Pasar Rights Issue Jumbo PIK2 (PANI)
ILUSTRASI. Proyek pembangunan infrastruktur pada kawasan properti baru PIK2 yang dikembangkan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) di Tangerang, Banten. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi rencana rights issue jumbo pada akhir tahun 2025. ?Ini catatan analis.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi rencana rights issue jumbo pada akhir tahun 2025. 

Dalam prospektus terbaru tanggal 1 Desember 2025, PANI menawarkan 1,21 miliar saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 6,69% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD III) dengan nilai nominal Rp 100. Harga pelaksanaan sebesar Rp 12.975 per saham.

Ini berubah dari rencana sebelumnya, yaitu sebanyak 1,11 miliar saham atau sebesar 6,19% dari modal ditempatkan dan disetor setelah rights issue. Harga rights issue terbaru pun berubah dari sebelumnya Rp 15 ribu per saham. 

Baca Juga: Laba Jaya Sukses Makmur (RISE) Melonjak 102,44% per Kuartal III-2025

Cum rights terbaru di pasar reguler dan negosiasi pada tanggal 8 Desember 2025. Lalu, periode perdagangan dan pelaksanaan rights pada 12–18 Desember 2025.

Sebagai pemegang saham mayoritas, PT Multi Artha Pratama (MAP) akan menerima hak sebesar 1,06 miliar HMETD. Berdasarkan Surat Pernyataan tertanggal 26 November 2025, MAP menyatakan berkomitmen serta telah memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan sebanyak 385,35 juta HMETD yang merupakan 36,21% dari keseluruhan HMETD yang menjadi hak MAP. Nilai pemesanan sebesar Rp 4,99 triliun. 

Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD III ini tidak seluruhnya diambil, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, termasuk kepada PT MAP, sebesar 42,31%. 

Lalu, jika setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham dari jumlah yang ditawarkan, maka sisa saham tersebut yang berasal dari sisa Saham Baru yang tidak dilaksanakan baik oleh MAP sebagai pemegang saham utama maupun oleh Masyarakat akan diambil bagian oleh sebanyak-banyaknya 228,68 juta saham dengan harga sebesar Harga Pelaksanaan.  

Ini terdiri dari sebanyak-banyaknya 151,61 juta saham dari PT BCA Sekuritas dan sebanyak-banyaknya 77,07 juta saham dari PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), yang seluruhnya akan dibayar penuh berdasarkan akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham.  

“Jika masih terdapat sisa saham setelah dilakukan alokasi terhadap pemesanan tambahan dan Pembeli Siaga, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel Perseroan,” kata manajemen PANI dalam keterbukaan informasi tersebut. 

Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari PMHMETD III ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk dua hal utama. 

Pertama, sebesar Rp15,12 triliun akan digunakan untuk melakukan penambahan penyertaan saham pada salah satu entitas anak Perseroan, yaitu PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), melalui pembelian saham yang dimiliki oleh Agung Sedayu (AS) dan PT Tunas Mekar Jaya (TMJ). 

Opsi A, Jika masyarakat tidak melaksanakan rights, jumlah dana yang dapat dihimpun mencapai Rp 13,8 triliun dan akan digunakan untuk membeli saham CBDK sebanyak 37,77% alias 2,14 miliar saham. 

Opsi B, jika masyarakat melaksanakan setidaknya 68,4% hak yang dimiliki masyarakat, maka jumlah dana yang dapat dihimpun mencapai Rp 15,1 triliun dan akan digunakan untuk membeli saham CBDK sebanyak 41,37% alias 2,34 miliar saham.  

Sisa dana untuk akusisi CBDK akan menggunakan kas internal PANI. Kedua opsi itu pun mengimplikasikan harga pembelian CBDK tetap di level Rp 6.450 per saham. Ini tidak berubah dibandingkan implikasi harga pada keterbukaan informasi sebelumnya, serta sejalan dengan prospektus awal untuk membeli sebanyak-banyaknya 44,1% saham CBDK.  

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Bisa Tembus ke 10.000, Ini 5 Sektor Pilihan JP Morgan di 2026

Sisanya, akan digunakan oleh PANI untuk penyertaan modal pada tiga entitas anak usaha melalui pengambilan bagian atas saham baru yang akan diterbitkan oleh masing-masing entitas anak untuk belanja modal, termasuk namun tidak terbatas pada pengembangan infrastruktur. 

Dengan asumsi MAP melaksanakan rights sesuai dengan komitmennya dan melakukan pemesanan saham tambahan, masyarakat melaksanakan seluruh rights yang dimilikinya, dan pembeli siaga melaksanakan rights sesuai dengan komitmen masing-masing, maka MAP akan memiliki 86,52% saham PANI pasca rights issue ini. Sebelum rights issue, MAP punya 87,78% saham PANI. 

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata melihat, update rights issue PANI ini terbilang cukup market-driven. Secara struktur, PANI tetap menawarkan maksimal sekitar 1,21 miliar saham baru, tetapi harga pelaksanaan diturunkan dari Rp15.000 per menjadi Rp12.975 per saham.

”Imbasnya, target dana turun dari kurang lebih Rp16,7 triliun menjadi sekitar Rp15,73 triliun,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (3/12).

Langkah ini tampaknya punya dua tujuan utama. Pertama, memberi diskon yang sedikit lebih menarik dibanding harga pasar PANI yang sekarang bergerak di kisaran Rp 13.600 – Rp 13.900 per saham, sehingga peluang serapan oleh investor publik meningkat. 

Kedua, mengurangi risiko harga yang terlalu dekat deadline di tengah valuasi PANI yang sudah sangat premium, yaitu price to book value (PBV) lebih dari 10x dan price to earning (PER) di atas 400x. 

Meskipun target dana turun, arah strategis tidak berubah karena sekitar 96% dana tetap dialokasikan untuk meningkatkan kepemilikan di CBDK. “Sementara selisih jika realisasi dana lebih rendah masih bisa ditutup dari kas internal,” katanya.

Liza melihat, dari sisi struktur, rencana rights issue terbaru relatif lebih aman, karena ditopang oleh komitmen pemegang saham pengendali dan pembeli siaga. MAP sebagai pemegang 87,78% saham akan menerima sekitar 1,06 miliar HMETD dan sudah menyatakan komitmen untuk melaksanakan 385,36 juta HMETD alis 36,21% dari haknya senilai kurang lebih Rp4,99 triliun. Serta, siap oversubscribe hingga tambahan 450,32 juta saham baru alias 42,31% dari hak senilai kurang lebih Rp5,84 triliun. 

“Di luar itu, masih ada standby buyer BCA Sekuritas dan Trimegah Sekuritas yang siap menyerap hingga 228,68 juta saham bila masih ada sisa,” ungkapnya.

Dari kacamata eksekusi, peluang rights issue ini terserap hampir penuh cukup tinggi. Namun, menarik atau tidak bagi investor publik sangat bergantung profil risiko masing-masing. 

Dengan harga pelaksanaan terbarunya menjadi hanya sekitar 5–6% di bawah harga pasar saat ini artinya tidak terdiskon besar, namun bisa menjadi kesempatan untuk masuk di valuasi premium PIK2. 

Bagi investor yang percaya pada prospek jangka panjang PIK2 dan CBDK, serta nyaman dengan volatilitas tinggi, rights issue ini bisa menjadi cara mempertahankan porsi kepemilikan sambil sedikit menambah posisi di level yang masih wajar relatif tren harga terkini. 

“Sebaliknya, bagi investor konservatif, diskon yang tipis dan valuasi yang sudah sangat tinggi membuat aksi ini lebih cocok dipandang sebagai high risk–high conviction call,” tuturnya.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus berpendapat, dengan diturunkannya harga pelaksanaan, maka akan membuat rencana right issue lebih menarik dan berpotensi besar membuat pemegang saham lama tertarik untuk menebus right issue tersebut. Alasannya, karena mereka sudah mendapatkan keuntungan selisih saham di depan. 

Baca Juga: Menanti Data Ekonomi AS, Begini Proyeksi Rupiah Kamis (4/12)

“Komitmen dari pengendali PANI yakni PT Multi Artha Pratama (MAP) bisa membuka peluang besar untuk pihaknya menebus right issue PANI dalam jumlah besar agar tidak terdilusi,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (3/11).

Prospek dan Rekomendas

Liza melihat, secara fundamental, PANI sudah menunjukkan lonjakan kinerja yang cukup signifikan. Per kuartal III 2025, perusahaan membukukan pendapatan sekitar Rp3,10 triliun dengan laba bersih Rp791,3 miliar, jauh meningkat dibanding awal tahun. 

“Pencapaian ini ditopang monetisasi landbank PIK2 sekitar 1.800 hektare melalui proyek residensial dan komersial yang terus digarap,” tuturnya.

Prospek CBDK sebagai target utama akuisisi juga masih sangat kuat. Pendapatan emiten ini per September 2025 sekitar Rp2,3 triliun, dengan laba bersih Rp1,31 triliun, tumbuh hampir 90% secara tahunan alias year on year (YoY). Kinerjanya didorong penjualan kaveling komersial serta pengembangan aset ikon seperti NICE dan Hotel Hilton PIK2. 

Artinya, peningkatan kepemilikan PANI di CBDK menuju sekitar 90% berpotensi mengangkat porsi recurring income dari segmen MICE dan hospitality, sekaligus memperkuat konsolidasi laba ke laporan keuangan PANI. 

“Ini positif bagi profil earnings tahun 2025 hingga 2026 dan kualitas arus kas PANI ke depan,” katanya.

Namun, yang perlu diwaspadai, valuasi PANI saat ini sudah mencerminkan ekspektasi yang sangat tinggi. PBV dan PER emiten milik Sugianto Kusuma alias Aguan ini jauh di atas rata-rata emiten properti lain yang kebanyakan punya PBV di bawah 1x. 

Artinya, ruang kenaikan berikutnya akan lebih ditentukan oleh eksekusi proyek PIK2 dan CBDK yang harus nyaris tanpa cela. Hal itu juga harus didorong dengan keberlanjutan permintaan di segmen menengah-atas, bukan lagi sekadar berharap re-rating valuasi.

Secara teknikal, PANI bergerak sideways sejak bulan September 2025, dengan posisi harga saat ini cukup kritis karena sedikit mengisyaratkan mulai keluar dari tren naik dari harga terendah pada April lalu.  

Liza pun merekomendasikan speculative buy untuk PANI dengan target harga jangka pendek di Rp 15.000 - 16500 per saham. Sebaliknya, jika ternyata harga malah tembus ke bawah support di Rp 13.300 - Rp 12.900 per saham, maka investor disarankan mulai kurangi posisi. 

Indry melihat, aksi PANI melakukan akuisisi CBDK merupakan rencana yang menarik. Jika terealisasi dengan baik, maka secara otomatis PANI akan mengakui seluruh aset hingga kinerja CBDK.

“Hal tersebut akan berpotensi besar membuat bottom line perusahaan menjadi besar setelah akuisisi berhasil,” tuturnya.

Indry pun merekomendasikan beli untuk PANI di level entry Rp 13.700 per saham dengan target harga pertama di Rp 14.600 per saham dan target harga selanjutnya Rp 16.000 per saham. Investor disarankan stoploss jika harga PANI menyentuh Rp 13.100 per saham.

Baca Juga: Kinerja Jaya Ancol (PJAA) Tumbuh Moderat, Begini Rekomendasi Analis

Selanjutnya: Manufacturing Indonesia Series 2025 Tarik Minat Perusahaan Industri dari 29 Negara

Menarik Dibaca: Moms, Catat Yuk Tips Membangun Rutinitas Perawatan Kulit untuk Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×