kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Kinerja Jaya Ancol (PJAA) Tumbuh Moderat, Begini Rekomendasi Analis


Rabu, 03 Desember 2025 / 16:35 WIB
Kinerja Jaya Ancol (PJAA) Tumbuh Moderat, Begini Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Pengunjung berjalan kaki usai menikmati hiburan di Dunia Fantasi (Dufan) milik PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), Jakarta, Minggu (4/8). Harga saham emiten pengembang properti, pariwisata dan rekreasi ini ditutup menguat 5 poin atau 0, 75% pada level 675 pada perdagangan jumat (2/8). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/04/08/2024


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) sepanjang 2025 dinilai masih berada dalam fase pemulihan lantaran ada tekanan margin yang membatasi akselerasi pertumbuhan.

Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan menilai, capaian kinerja hingga kuartal IV-2025 masih bergerak moderat dibandingkan target awal manajemen.

“Hingga kuartal III-2025, pendapatan PJAA berada di kisaran Rp 798 miliar atau turun 10% dibandingkan tahun lalu. Laba bersih juga tertekan di sekitar Rp 58 miliar. Tekanan biaya operasional dan pelemahan margin membuat realisasi 2025 lebih moderat dari target manajemen,” ujar Ekky kepada Kontan, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga: Prospek Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Masih Menarik pada 2026, Ini Rekomendasi Analis

Ekky menjelaskan segmen rekreasi tetap menjadi penopang terbesar kinerja perseroan, ditopang trafik kunjungan yang masih stabil di kawasan Ancol. Sementara itu, segmen properti dinilai belum memberikan kontribusi kuat karena pasar yang masih selektif dan proses monetisasi aset yang berjalan lebih panjang.

Untuk 2026, Ekky menilai, target PJAA masih berada dalam batas realistis, dengan syarat perusahaan mampu menjaga efisiensi dan mendorong peningkatan kunjungan wisata.

“Industri pariwisata menunjukkan tren pemulihan, namun pemulihan properti kemungkinan lebih lambat. Jadi kinerja 2026 akan bergerak bertahap dan sangat bergantung pada strategi peningkatan trafik dan pengendalian margin,” jelas Ekky.

Menurut Ekky, peluang terbesar PJAA pada 2026 berasal dari event berskala besar, revitalisasi kawasan, dan momentum musim liburan. Meski demikian, sejumlah risiko tetap membayangi. “Risiko datang dari tekanan biaya operasional, faktor cuaca, persaingan destinasi urban di Jabodetabek, dan lambatnya penjualan properti,” kata dia.

Baca Juga: Ancol (PJAA) Dibayangi Pelemahan Kinerja 2025, Ini Prospek 2026 Menurut Analis

Dari sisi pasar modal, Ekky menilai pergerakan saham PJAA dalam jangka pendek masih cenderung sideways mengikuti sentimen musiman. Meski begitu, prospeknya berpeluang membaik jika pada awal 2026 terlihat tanda-tanda perbaikan margin dan kenaikan trafik yang lebih stabil.

“Secara valuasi, saham ini berada di level moderat. Menurut saya layak dicermati untuk akumulasi bertahap di rentang Rp 500 sampai Rp 520 per saham, dengan potensi menuju Rp 600 ke atas untuk jangka menengah,” pungkas Ekky.  Harga saham PJAA ditutup naik 5,71% menjadi Rp 555 per saham pada Rabu (3/12/2025). 

Selanjutnya: Akhiri Deflasi, China Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5% di 2026

Menarik Dibaca: Promo Opening J.CO: Paket Donut & Beverage Hemat di 3 Lokasi sampai dengan 5 Desember

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×