Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas dunia pada kuartal l 2025 melesat jauh di atas ekspektasi pasar. Hal ini tercermin dalam pergerakan harga emas yang melampaui level psikologis US$ 3.000 per ons troi pada pekan lalu.
Namun, harga emas dunia di pasar spot pada Jumat (21/3) terkoreksi 0,45% dari sesi sebelumnya, menyusul keputusan Federal Reserve (Fed) untuk mempertahankan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) pada bulan ini.
Melansir Reuters, emas diperdagangkan di level US$ 3.030,86 per ons troi pada Jumat (21/3) pukul 18.40 GMT, bergerak mendekati rekor tertinggi.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 3,66%, Hari Ini Ambrol (13 Desember 2024)
Direktur Utama PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memandang, koreksi ini masih pontensial berlanjut hingga ke level US$ 2.985 per ons troin sebelum kembali melanjutkan momentum bullish.
Aksi profit taking besar-besaran yang dilakukan investor pasca harga emas mencapai batas psikologisnya memicu penurunan harga. Di tambah, turunnya kepercayaan pasar terhadap potensi penurunan suku bunga acuan AS di tahun ini.
“Selama indeks dolar AS menguat, maka harga emas masih potensial untuk terkoreksi. Tetapi, penurunan ini masih dalam batas wajar, mengingat volatilitas pasar tidak mungkin mereda dalam satu malam. Jadi, prospek harga emas ke depannya masih sangat bagus,” ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Jumat (21/3).
Secara keseluruhan, selama perang dagang masih terus berkobar, perlambatan ekonomi di negara-negara terkait, dan kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi, maka harga emas masih dapat melonjak tinggi.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 1,62%, Hari Ini Anjlok (24 September 2024)
Ibrahim optimistis jelang minggu terakhir kuartal l 2025, level psikologis harga emas bergeser ke posisi US$ 3.100 per ons troi.
Perlu dicermati, tensi geopolitik di Timur tengah dan di Eropa. Jika keduanya memanas, maka ada kemungkinan di kuartal ll harga emas akan menyentuh level US$ 3.150 per ons troi.
Senada, Presiden Komisioner HFX Berjangka, Sutopo Widodo juga berpandangan serupa bahwa harga emas bergerak korelatif dengan ketidakpastian geopolitik atau ekonomi global.
Sutopo memproyeksikan harga emas di kuartal ll diperdagangkan dalam kisaran US$ 3.000 per ons troi hingga US$ 3.150 per ons troi, didukung oleh permintaan safe haven yang kuat dan meningkatnya cadangan emas di sejumlah bank sentral.
Angka US$ 3.000 per ons troi kini telah menjadi level dukungan psikologis utama. Jika harga secara konsisten bertahan di atas level ini, itu dapat menandakan garis dasar baru untuk emas, dan dapat mendorong investasi lebih lanjut.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 3,03%, Hari Ini Turun Tipis (26 September 2024)
Begitupun sebaliknya, penembusan di bawah US$ 3.000 per ons troi dapat memicu aksi ambil untung dan koreksi jangka pendek.
“Jika pelaku pasar menafsirkan keputusan The Fed sebagai tanda stabilitas ekonomi, mungkin ada pergeseran dari emas, yang mengarah ke koreksi lebih lanjut setelah reli yang signifikan sebelumnya. Tetapi, meskipun terjadi koreksi, emas masih berpotensi menguat dalam waktu dekat,” ungkap Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (21/3).
Lintasan emas kemungkinan akan bergantung pada bagaimana faktor-faktor seperti kebijakan The Fed, data ekonomi global, dan perkembangan geopolitik.
“Ini akan memainkan peran penting dalam menentukan apakah emas akan menguat lebih lanjut atau berkonsolidasi di sekitar level saat ini,” tutup Sutopo.
Selanjutnya: WOM Finance: Penyaluran Pembiayaan Motor Listrik Tumbuh 25%
Menarik Dibaca: Denpasar Diguyur Hujan Hampir Seharian, Simak Cuaca Besok di Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News