Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Noverius Laoli
Senada, Presiden Komisioner HFX Berjangka, Sutopo Widodo juga berpandangan serupa bahwa harga emas bergerak korelatif dengan ketidakpastian geopolitik atau ekonomi global.
Sutopo memproyeksikan harga emas di kuartal ll diperdagangkan dalam kisaran US$ 3.000 per ons troi hingga US$ 3.150 per ons troi, didukung oleh permintaan safe haven yang kuat dan meningkatnya cadangan emas di sejumlah bank sentral.
Angka US$ 3.000 per ons troi kini telah menjadi level dukungan psikologis utama. Jika harga secara konsisten bertahan di atas level ini, itu dapat menandakan garis dasar baru untuk emas, dan dapat mendorong investasi lebih lanjut.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Naik 3,03%, Hari Ini Turun Tipis (26 September 2024)
Begitupun sebaliknya, penembusan di bawah US$ 3.000 per ons troi dapat memicu aksi ambil untung dan koreksi jangka pendek.
“Jika pelaku pasar menafsirkan keputusan The Fed sebagai tanda stabilitas ekonomi, mungkin ada pergeseran dari emas, yang mengarah ke koreksi lebih lanjut setelah reli yang signifikan sebelumnya. Tetapi, meskipun terjadi koreksi, emas masih berpotensi menguat dalam waktu dekat,” ungkap Sutopo kepada Kontan.co.id, Jumat (21/3).
Lintasan emas kemungkinan akan bergantung pada bagaimana faktor-faktor seperti kebijakan The Fed, data ekonomi global, dan perkembangan geopolitik.
“Ini akan memainkan peran penting dalam menentukan apakah emas akan menguat lebih lanjut atau berkonsolidasi di sekitar level saat ini,” tutup Sutopo.
Selanjutnya: WOM Finance: Penyaluran Pembiayaan Motor Listrik Tumbuh 25%
Menarik Dibaca: Denpasar Diguyur Hujan Hampir Seharian, Simak Cuaca Besok di Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News