kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.524   -31,00   -0,19%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Menakar Daya Serap Pasar di Tengah Rencana IPO Sejumlah Unicorn


Senin, 07 Februari 2022 / 20:27 WIB
Menakar Daya Serap Pasar di Tengah Rencana IPO Sejumlah Unicorn
ILUSTRASI. Terdapat 15 perusahaan yang berstatus unicorn yang menyatakan rencana melantai di bursa.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham tanah air masih cukup atraktif. Buktinya, terdapat 15 perusahaan yang berstatus unicorn yang menyatakan rencana melantai di bursa (go public). Ini berarti, pilihan saham investor ke depan semakin beragam.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Yazid Muamar menilai, meskipun masih dalam kondisi keuangan yang merugi, saham perusahaan unicorn masih layak dikoleksi. Asalkan, perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan fundamental bisnis yang baik dan konsisten bertumbuh dalam jangka panjang.

Dia menilai, perusahaan unicorn secara sektoral berjalan lebih efisien dan efektif karena didukung oleh ide-ide kreatif. Selain itu, unicorn juga dekat dengan teknologi pada proses bisnisnya. “Sehingga, perkembangan bisnisnya berjalan pesat sehingga masih patut untuk dipertimbangkan dalam jangka panjang,” terang Yazid kepada Kontan.co.id, Senin (7/2)

Baca Juga: Banyak Unicorn Berencana IPO, Begini Cara Investor Menyeleksi

Salah satu unicorn tanah air yang santer sejak lama berencana untuk melakukan initial public offering (IPO) adalah GOTO. Yazid menilai, secara bisnis GOTO lebih besar dari PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), sehingga dana yang didapat seharusnya akan lebih besar.

Terkait dengan daya serap ritel terhadap saham IPO unicorn, dia menilai daya serap pasar masih tetap tinggi. Ini  tergantung seberapa menarik potensi yang ditawarkan oleh calon emiten. Yazid menilai, pasar modal sejatinya tempat mencari modal yang sangat menarik bagi entitas bisnis, terutama instrumen pendanaan melalui penerbitan saham. Ini karena tidak ada kewajiban untuk mengembalikan dana yang didapat.

Baca Juga: Meneropong Prospek Saham-Saham Sektor Teknologi

Di sisi lain, Daniel Agustinus, Certified Elliott Wave Analyst - Master PT Kanaka Hita Solvera menilai perkembangan dari pasar menjadi faktor utama apakah IPO yang dilakukan GoTo atau emiten besar lainnya masih mampu diserap pasar secara optimal atau tidak. Pada kondisi saat ini, Daniel melihat  pasar kembali mengalami ketidakpastian yang cukup tinggi atas penyebaran Covid-19 yang kembali meningkat.

Ketika ketidakpastian cukup tinggi, investor dinilai lebih condong menyimpan cash sehingga mengurangi pembelian di aset berisiko seperti saham. Bisa saja, IPO GoTO tidak terserap optimal ketika pasar masih menghadapi ketidakpastian yang cukup tinggi.

“Namun apabila kondisi pasar sudah lebih baik, kami memperkirakan IPO GoTo akan bisa terserap optimal,” pungkas dia.

Baca Juga: Sebanyak 15 Unicorn dan Centaur Berencana Go Public

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×