kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar dampak corona terhadap kinerja emiten perbankan: BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA


Kamis, 30 April 2020 / 19:29 WIB
Menakar dampak corona terhadap kinerja emiten perbankan: BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA
ILUSTRASI. Reporter televisi melaporkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu (29/4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 37,76 poin atau 0,83% ke 4.567,32 pada akhir perdagangan Rabu (29/4). Sebanyak 202 saham naik, 183 saham turun dan 149 s


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang terdampak penyebaran Corona (Covid-19). Selain itu, proyeksi perlambatan pertumbuhan ekonomi juga menjadi penghambat pertumbuhan kinerja emiten perbankan.

Terlebih, Lembaga pemeringkat utang global, S&P Global Ratings memangkas outlook tiga bank milik Negara, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi negatif dari yang sebelumnya stabil.

Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengamini, sektor perbankan memang menjadi sektor yang paling terdampak oleh Covid-19 dan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik. Sebab, masyarakat pasti memprioritaskan terlebih dahulu kebutuhan pokok dibandingkan dengan melakukan pinjaman ke bank.

Baca Juga: Ini kata Bank Banten soal keterlibatan Istana dalam merger dengan Bank BJB

“Maka kami perkirakan tingkat pinjaman pada akhir 2020 akan bertumbuh di bawah 10% seiring dengan pemangkasan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Catherina kepada Kontan.co.id, Kamis (30/4).

Sebagai gambaran, beberapa lembaga mulai memprediksi pertumbuhan ekonomi global dan Indonesia akan melambat. S&P sendiri memproyeksi pertumbuhan ekonomi yang menurun menjadi 1,8%.

Bahkan, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) pun memprediksi pertumbuhan ekonomi domestik hanya di kisaran 0,5% untuk tahun ini. Jauh berbeda dengan realisasi pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang mencapai 5,1%.

Selain itu, Catherina menilai penerapan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 sudah menjadi risiko tersendiri bagi perbankan. Hal ini karena peningkatan pencadangan akan berdampak terhadap net profit emiten bank dalam jangka pendek.

Catherina menilai, tekanan pada pasar saham akhir-akhir ini menjadi momentum yang tepat bagi investor yang ingin mengakumulasi saham tersebut untuk investasi. Sebab, saham perbankan sudah cukup tertekan dan harganya sekarang cukup menarik.

Baca Juga: Pencarian dana di pasar saham hingga minggu kedua April 2020 capai Rp 6,48 triliun

Dari ketiga saham perbankan pelat merah tersebut, Catherina menjatuhkan pilihan terhadap saham BBNI dan BMRI. Dia merekomendasikan beli saham BBNI dengan target harga Rp 4.300 dan beli saham BMRI dengan target harga Rp 5.100.

Selain saham emiten bank BUMN tersebut, Catherina juga merekomendasikan beli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target harga Rp 28.400 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×