kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Menakar akuisisi bisnis minuman dari Indofood CBP


Rabu, 03 Januari 2018 / 22:40 WIB
Menakar akuisisi bisnis minuman dari Indofood CBP


Reporter: Riska Rahman | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana akuisisi kepemilikan saham Asahi dalam usaha patungan yang dibentuk dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) nampaknya belum akan memberikan dampak banyak ke perusahaan Grup Salim ini. Pasalnya, kontribusi bisnis minuman yang digarap usaha patungan tersebut belum memberikan kontribusi signifikan ke pendapatan mereka.

Anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Prima Intipangan Sejati, rencananya akan membeli 51% kepemilikan Asahi Group Holding Southeast Asia Pte Ltd dalam PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM). Mereka juga akan mengakuisisi 49% kepemilikan Asahi dalam PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB).

Rencana akuisisi ini dilakukan lantaran per 31 Desember 2017 lalu Asahi hengkang dari dua perusahaan patungan yang bergerak di bisnis minuman tersebut.

Akuisisi AIBM dan IASB ini membuat dua perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh Grup Indofood. Namun, Analis NH Korindo Joni Wintarja melihat hal ini tak akan memberikan dampak yang signifikan bagi ICBP.

"Kontribusi bisnis minuman terhadap pendapatan ICBP masih hanya sekitar 5%. Oleh karena itu, rencana ini kurang berpengaruh terhadap kinerja ICBP," ujar Joni kepada KONTAN, Rabu (3/1).

Kontribusi terbesar masih datang dari segmen bisnis mi instan yang digarap oleh ICBP. Merujuk pada laporan keuangan kuartal III-2017, divisi ini menyumbang 63% dari total pendapatan ICBP sebesar Rp 27,43 triliun.

Meski sudah beroperasi sejak 2013 lalu, dua anak usaha ICBP ini pun masih memberikan kontribusi yang minim terhadap penjualan mereka. Hal tersebut, dipandang Joni, menunjukkan ketatnya persaingan bisnis minuman di Indonesia.

Adapun ia melihat ICBP masih bisa melanjutkan kinerja moncernya di tahun 2018 ini. Divisi mi instan yang menguasai 70% pangsa pasar di Indonesia membuatnya mampu membuat mereka bisa melanjutkan kinerja baiknya selama ini.

"Selain itu, daya beli yang diprediksi meningkat di tahun 2018 ini juga bisa berdampak positif untuk kinerja ICBP di tahun ini," terang Joni.

Ia merekomendasikan buy untuk saham ICBP dengan target harga Rp 10.200. Pada penutupan perdagangan Rabu (3/1), saham ICBP bertengger di level Rp 9.100 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×