kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memilih antara mengontrak rumah atau mencicil rumah


Kamis, 19 September 2019 / 18:32 WIB
Memilih antara mengontrak rumah atau mencicil rumah
ILUSTRASI. Pembangunan rumah bersubsidi di kawasan Bogor


Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - Sebagian orang merasa jengah bila ada orang lain yang menanyakan kenapa masih tinggal bersama orangtua, padahal sudah menikah dan punya keluarga sendiri. Memang, banyak orang memandang bila seseorang sudah memiliki keluarga sendiri, idealnya ia tidak lagi bergantung ke orangtua. Termasuk urusan tempat tinggal.

Cuma memang, tinggal di rumah sendiri terpisah dari orangtua bukan urusan gampang. Pasalnya, belum tentu orang tersebut mampu membeli rumah sendiri. Apalagi, harga properti masih terus naik.

Pilihan lainnya, mengontrak rumah. Namun mencari rumah yang nyaman dan biaya sewanya sesuai isi kantong tidak mudah.

Menurut Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia, baik mengontrak rumah maupun mencicil beli rumah memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Karena itu, tidak ada pilihan yang lebih baik di antara keduanya.

Tapi, ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan sebelum memutuskan membeli rumah atau mengontrak rumah.

Katarina menyebut, pada prinsipnya ada dua faktor pertimbangan, yaitu faktor finansial dan non-finansial.

Faktor finansial antara lain meliputi kondisi keuangan, harga pasar rumah saat ini, dan tingkat suku bunga pinjaman kredit pemilikan rumah (KPR). "Sedangkan faktor non-finansial antara lain usia, rencana ke depan dan lingkungan sekitar yang diidamkan," jelas Katarina (19/9).

Ada beberapa keuntungan membeli rumah sendiri. Pertama, rumah tersebut juga menjadi investasi jangka panjang. "Nilai rumah pada umumnya selalu naik dari tahun ke tahun," cetus Katarina.

Kedua, Anda memiliki tempat tinggal untuk waktu yang panjang. Ini akan membuat kehidupan Anda dan keluarga lebih nyaman.

Tapi, memiliki rumah sendiri berarti ada banyak biaya yang harus ditanggung. Selain uang muka dan cicilan KPR bulanan, ada biaya appraisal, administrasi, provisi, notaris dan asuransi yang harus disiapkan.

Ketika Anda telah menempati rumah tersebut, akan ada iuran pemeliharaan lingkungan, biaya perawatan maupun renovasi rumah, pajak bumi dan bangunan (PBB) dan lain-lain. "Sebelum memutuskan membeli rumah, sebaiknya antisipasi komponen-komponen biaya terkait," saran Katarina.

Di lain pihak, mengontrak rumah juga memiliki dua keuntungan. Pertama, biaya yang dikeluarkan lebih terjangkau. Uang kontrak yang dibayarkan bersifat tetap dan pasti.

Anda juga tidak perlu menanggung biaya renovasi, PBB dan lain-lain. Sehingga, Anda memiliki kesempatan menyimpan lebih banyak uang untuk kebutuhan di masa mendatang, termasuk untuk membeli rumah.

Kedua, Anda menjadi lebih fleksibel. Dengan mengontrak, Anda memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi untuk berpindah tempat, misalnya karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan Anda pindah kota.

Kelemahannya, karena cuma mengontrak, Anda tidak punya kontrol pada rumah tersebut. Anda tidak bisa melakukan perombakan sesuai kebutuhan keluarga Anda dan ketika masa kontrak habis ada kemungkinan Anda akan diminta keluar oleh pemilik rumah.

Yang perlu diingat juga, uang yang dibayarkan untuk kontrak adalah biaya dan bukan sesuatu yang terakumulasi menjadi aset. 

Jika Anda memutuskan untuk mengontrak rumah lebih dahulu, sebaiknya gunakan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, termasuk untuk membayar biaya kontrak. Namun jangan lupa menyisihkan sebagian penghasilan untuk tujuan keuangan jangka panjang.

Untuk mengakumulasi aset, pertimbangkan menyimpan dana dalam produk investasi pasar saham yang berpotensi memberikan tingkat pengembalian investasi lebih tinggi dibandingkan investasi lainnya dalam jangka panjang.

Investor antara lain bisa menempatkan dana di reksadana saham. Bila dikelola dengan baik, reksadana saham bisa menghasilkan return hingga dua digit per tahun.

Sebagai ilustrasi, reksadana Manulife Dana Saham (MDS) memberi imbal hasil majemuk sebesar 16,57% per tahun sejak 2003 (kinerja per akhir Agustus 2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×