Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Cryptocurrency atau aset kripto, adalah aset digital yang dibangun di atas jaringan blockchain. Jaringan blockchain tersebut terdiri dari banyak komputer. Struktur tidak terpusat ini memungkinkan aset kripto untuk bisa berkembang, tanpa harus ada di bawah kendali pemerintah maupun satu otoritas pusat tertentu.
Dengan begitu, aset kripto memungkinkan terjadinya transaksi secara online tanpa perlu perantara dari pihak ketiga, seperti bank atau institusi keuangan lainnya. Istilah “kripto” sendiri merujuk pada teknik kriptografi dan enkripsi yang digunakan untuk melindungi keamanan data-data transaksi yang terjadi dalam jaringan blockchain tersebut.
Hingga bulan Februari 2022 lalu, tercatat sudah ada setidaknya 12.000 aset kripto yang beredar. Saat ini, Bitcoin jadi aset kripto paling populer, dengan nilai tertinggi dan jumlah pengguna terbanyak. Aset digital lainnya yang juga cukup banyak diminati di antaranya adalah Ethereum, Solana, dan Ripple.
Apa saja yang bisa Anda lakukan dengan aset kripto?
Tak hanya untuk investasi, aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan sebagainya, kerap digunakan sebagai alat tukar dalam transaksi jual-beli barang atau jasa secara online. Sejumlah perusahaan ritel di luar negeri seperti Whole Foods, Starbucks, dan Home Depot bahkan juga sudah menerima pembayaran menggunakan mata uang kripto. Walaupun, penggunaannya dalam lingkup transaksi offline masih bergantung pada regulasi negara masing-masing. Karena, penggunaan mata uang kripto belum sepenuhnya legal di banyak negara.
Terkadang, aset kripto juga digunakan dalam pengiriman dana antar negara, untuk menghindari penurunan nilai saat dikonversi ke mata uang lain. Bahkan, kini aset kripto juga jadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati.
Kenapa aset kripto bisa jadi investasi?
Saat seseorang berinvestasi pada aset kripto, mereka tengah menanamkan modal pada potensi pengembangan teknologinya di masa depan. Banyak ahli yang meyakini bahwa blockchain dan teknologi lainnya yang terkait, dapat mentransformasi berbagai sektor industri. Mulai dari keuangan, cybersecurity, bahkan media dan hiburan. Dengan begitu, adopsi kripto nantinya bisa lebih besar, sehingga nilainya pun terus meningkat.
Selain itu, patut diingat bahwa salah satu keunggulan aset kripto ada pada distribusinya yang tidak terpusat. Sistem decentralized finance atau keuangan tak terpusat itu memberikan pandangan baru tentang uang, yang transparan dan tidak perlu bergantung pada perantara.
Bagaimana Anda bisa mendapatkan aset kripto?
Ada dua cara untuk mendapatkan kripto, yaitu dengan melakukan mining dan membelinya melalui platform exchange. Dalam mining, Anda perlu memiliki pengetahuan teknis serta komputer dengan spesifikasi tinggi. Jika Anda ingin cara yang lebih sederhana, membeli aset digital lewat platform exchange cocok untuk Anda. Platform exchange ini bisa Anda akses melalui aplikasi mobile maupun website. Salah satu contoh platform exchange yang sudah memiliki izin legal untuk beroperasi dari Bappebti di Indonesia, adalah Luno Indonesia.
Apakah aset kripto akan habis?
Jumlah aset kripto yang beredar biasanya dibatasi. Misalnya, Bitcoin hanya tersedia sebanyak 21 juta saja. Kalau habis, maka tidak ada lagi Bitcoin baru yang dibuat. Saat aset kripto ini terus menipis tapi peminatnya makin banyak, tentu harganya akan terus naik.
Secara umum, aset kripto harganya terus mengalami peningkatan. Tapi harap diingat, harga aset kripto cenderung volatil, atau mudah naik dan turun. Jadi, sebetulnya aset kripto ini lebih cocok untuk Anda jadikan investasi jangka panjang.
Apakah Anda berminat untuk investasi aset kripto? Jangan lupa, selalu lakukan riset mendalam dan pahami risikonya agar Anda terhindar dari kemungkinan yang tidak terduga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News