kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Melirik Peluang Cuan dari Saham-Saham Emiten Gocap


Sabtu, 20 Januari 2024 / 06:00 WIB
Melirik Peluang Cuan dari Saham-Saham Emiten Gocap
ILUSTRASI. Suasana main hall?Bursa Efek Indonesia (BEI)?di Jakarta, Kamis (4/1/2024). Melirik Peluang Cuan dari Saham-Saham Emiten Gocap.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Pertama, performa emiten yang membuat pelaku pasar cenderung melabeli nilai perusahaan pada harga tersebut. Pada kategori ini saham masih ditransaksikan di pasar reguler, sampai kepada harga offer terendahnya di harga Rp 50. 

Kedua, pengenalan emiten yang kurang kepada pelaku pasar. Kategori ini ditandai dengan sangat minimnya transaksi atau likuiditas, yang bisa juga diistilahkan sebagai saham-saham tidur.

"Meskipun emiten mengalami pertumbuhan laba atau sebaliknya, tetap tidak akan direspons oleh harga sahamnya," terang Alfred.

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Mulai Lirik Peluang Sektor Cold Chain Logistic

Ketiga, faktor image perusahaan atau persepsi yang sahamnya relatif dipandang negatif oleh pasar. Pada umumnya, pasar akan menjauh karena merasa trauma atau perusahaan tersangkut masalah hukum. Bisa juga dipersepsikan sebagai "saham gorengan".

Soal "saham gorengan", Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menimpali bahwa saham-saham gocap identik dengan persepsi tersebut. Sehingga tak heran jika pergerakan harganya seringkali tidak wajar, tapi akan kembali mentok ke level Rp 50, terutama setelah aksi profit taking.

Selanjutnya, jumlah saham yang diperdagangkan (volume traded) akan ikut menurun. "Sehingga tidak ada pembeli lagi atau pembelinya sepi. Di sisi lain investor yang ingin jual sahamnya tidak bisa, atau sulit untuk jual karena harganya turun ke Rp 50," terang Arjun.

Antisipasi Risiko Tinggi

Tindakan pelaku pasar mengoleksi saham-saham gocap, menurut Alfred, lebih sebagai aksi spekulasi dibanding investasi. Hal ini bisa menjadi daya tarik bagi trader atau para risk taker. Tapi mesti diingat bahwa fluktuasi yang tinggi bisa jadi menawarkan potensi return yang juga tinggi, tapi begitu pula dengan potensi loss-nya.

Baca Juga: Valuasi Tiga Emiten IPO Mahal, Peluang Cuan Tetap Terbuka

Prospek perusahaan dan sektor bisnisnya, serta profil manajemen akan menjadi pertimbangan penting terhadap saham-saham gocap. Hanya saja, patut dicatat bahwa sentimen penggerak harga saham gocap lebih sulit terprediksi dibandingkan saham lainnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×