Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga bahan baku pakan ternak seperti jagung dan bungkil kedelai dapat menekan laba bersih emiten pakan ternak.
"Sentimen yang mempengaruhi dari sisi harga pakan sudah naik 8%-10%. Apalagi, jagung yang merupakan salah satu bahan pakan sudah tinggi harganya," ujar Analis Pilarmas Investindo Desy Israhyanti, Minggu (17/4).
Di lain sisi, Desy menyebut, kenaikan permintaan saat ini dan jelang Lebaran tentunya dapat mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan. Di samping itu, pelonggaran mobilitas turut mendorong permintaan dengan kembali normalnya operasi restoran dan tempat makan lainnya.
Desy bilang, ke depannya tinggal melihat seberapa jauh perusahaan bisa mengelola biaya produksi seefektif mungkin agar bisa menghasilkan laba yang lebih baik.
Baca Juga: Widodo Makmur Perkasa (WMPP) Optimistis Kinerja Tahun Ini Bakal Tumbuh
Ia memprediksi, emiten polutry seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) prospektif membukukan kinerja positif di tahun ini, baik dari sisi kinerja laba emiten maupun return saham. Manajemen JPFA juga optimistis bisa meraih pertumbuhan kinerja penjualan dan laba bersih pada tahun ini, meski belum dapat menyebutkan detail angkanya.
Desy mengatakan, saham JPFA yang merupakan saham blue chip dan arus kas operasinya dinilai masih positif per tahun 2021 dibandingkan peers-nya. Ia juga menilai, saham JPFA memiliki valuasi yang cukup murah dengan PER sebesar 9,13 kali. Ia merekomendasikan buy saham JPFA dengan target harga sebesar Rp 2.049 dan potential upside sebesar 28,87%.
Senada, Direktur PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus memperkirakan kinerja emiten poultry masih bisa bertumbuh 10-20% tahun ini, salah satunya JPFA.
Dari jajaran saham emiten pakan ternak, ia menyarankan agar investor bisa fokus terhadap leader dari emiten poultry seperti JPFA dan CPIN yang memiliki kinerja lebih stabil.
Secara valusi, saham JPFA saat ini diperdagangkan di PER 9,2 kali, sementara CPIN di 22,6 kali dan MAIN di 24,1 kali. Melihat valuasi yang masih murah, ia menyarankan untuk hold jangka panjang, investor bisa melirik saham JPFA dengan target harga di sekitar level Rp 1.900 per saham.
Sementara CPIN yang harganya sedang terkoreksi untuk jangka pendeknya bisa dilakukan buy on weakness dengan target harga di level Rp 5.800 per saham.
Baca Juga: Diprediksi Cetak Kinerja Cemerlang, Simak Rekomendasi Saham JPFA, CPIN, MAIN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News