kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Melicinkan Rel Demi Melajukan Produksi PTBA


Rabu, 21 April 2010 / 05:01 WIB
Melicinkan Rel Demi Melajukan Produksi PTBA


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai melancarkan ekspansi usahanya tahun ini. Demi mendongkrak produksi dan penjualan, produsen batubara ini memoles sarana pengangkutannya.

Pada bulan lalu, perusahaan pelat merah ini menandatangani kontrak kerjasama dengan China Railway Group Limited. Mereka akan menggarap proyek engineering procurement and construction (EPC), dan pengelolaan sarana angkutan kereta api dan pelabuhan batubara.

Rencananya, PTBA melalui PT Bukit Asam Transpasific Railway (BATR) akan membangun rel kereta api sepanjang 307 kilometer dengan kapasitas angkut 27 juta ton batubara per tahun. BATR adalah perusahan patungan PTBA sebanyak 10%, PT Transpacific Railway Infrastructure 80%, dan 10% dimiliki oleh China Railway. Nilai pembangunan proyek ini mencapai US$ 1,3 miliar selama empat tahun.

Achmad Sudarto, Sekretaris Perusahaan PTBA, mengatakan China Railway memberikan jaminan pengangkutan 25 juta ton batubara per tahun. Sedangkan kontrak pengelolaan dan perawatan senilai US$ 3,5 miliar selama 20 tahun. "Skema pendanaan proyek ini, 30% dari modal sendiri dan sisanya dari pinjaman," katanya, kemarin.

Achmad mengaku, sudah ada empat bank dari China yang berminat memberikan pinjaman untuk proyek tersebut. "Pengerjaannya sudah dimulai sejak Maret lalu," imbuhnya. Jaringan kereta api itu baru bisa mulai beroperasi pada tahun 2014.

Tentunya, hajatan tersebut bertujuan mendongkrak produksi batubara PTBA. Herman Koeswanto, Analis AAA Securities, mengatakan proyek baru tersebut akan jadi salah satu kunci utama penopang pertumbuhan PTBA. "Potensi produksi bisa meningkat sampai tiga kali lipat," ujarnya. Bahkan, dia memperkirakan, produksi batubara PTBA akan meningkat dari 13 juta ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 42 juta ton.

Kemampuan dana

Secara fundamental, Analis Bahana Securities, Surabhi Copra, juga melihat potensi pertumbuhan PTBA akan semakin bagus. Pasalnya, kebanyakan produksi batubaranya dijual di dalam negeri. Tapi, di sisi lain, biasanya harga jual batubara di dalam negeri cenderung lebih rendah dibandingkan di luar negeri.

Meski punya prospek cerah, proyek jalur kereta api PTBA membutuhkan dana investasi yang cukup besar. Toh, Herman meyakini, PTBA bisa mencukupinya. "Kondisi neraca keuangannya cukup solid dan sehat. Tentunya ini tidak akan menyulitkan PTBA," imbuh dia.

Sedangkan tahun ini, Metty Fauziah, Analis Danareksa Sekuritas, meramal produksi batubara PTBA mencapai 14,3 juta ton atau meningkat 10% dari pencapaian tahum lalu. Berdasarkan kondisi itu, dia menyarankan beli saham PTBA dengan target harga Rp 24.500 per saham.

Herman dan Surabhi juga menyarankan hal yang sama dengan Metty. Herman memasang target harga PTBA Rp 23.500 per saham. Namun, Surabhi melihat ada potensi keterlambatan operasional jalur kereta api itu menjadi tahun 2016. Karenanya, dia memasang target harga Rp 19.500 per saham. Kemarin, saham PTBA naik 1,15% menjadi Rp 17.600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×