Reporter: Anna Suci Perwitasari, Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rally rupiah berakhir. Kemarin, kurs spot rupiah melemah 0,34% ke level Rp 14.292 per dollar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia juga mengalami depresiasi 0,29% menjadi Rp 14.293 per dollar AS.
Menurut Direktur Garuda Berjangka Ibrahim, pelemahan mata uang Garuda saat ini merupakan pelemahan teknikal. Maklum saja, rupiah sudah menguat dalam tiga hari berturut-turut. "Sebenarnya wajar jika rupiah melemah saat ini," kata dia, kemarin.
Hal yang sama juga diutarakan ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual. Menurut dia, sebenarnya rupiah cenderung stabil dan berada dalam rentang sempit.
Apalagi, sentimen positif masih menopang posisi rupiah. Utamanya sentimen positif hasil pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Karena itu, David menyebut, dalam jangka pendek, rupiah masih dinaungi katalis positif dan dapat terus menguat. Mata uang Garuda baru tertahan jelang rapat The Federal Reserve pada 19 Desember mendatang.
Pelaku pasar menunggu pernyataan The Fed terkait prospek ekonomi AS tahun depan. "Karena Fed fund rate sudah pasti akan naik di Desember," jelas David.
Ia memprediksi hari ini rupiah rebound dan bergerak dengan kisaran Rp 14.250–Rp 14.350 per dollar AS. Sementara Ibrahim menghitung rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.197–Rp 14.345 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News