kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Melawan arah bursa regional, IHSG negatif


Senin, 19 November 2012 / 09:44 WIB
Melawan arah bursa regional, IHSG negatif
ILUSTRASI. Kendaraan melintas di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta, DI Yogyakarta, Sabtu (18/4/2020). Cuaca hari ini di Jawa dan Bali cerah hingga hujan ringan, menurut prakiraan BMKG. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak berlawanan dengan bursa regional yang cenderung positif. Pada Senin (19/11) pukul 09.30 WIB, IHSG malah turun 0,33% ke posisi  4.330,58.

Kenaikan 47 saham, tidak mampu menahan penurunan yang disebabkan oleh 45 saham lainnya. Adapun 78 saham masih diam di tempat.

Sepuluh sektor sempat  tenggelam di teritori negatif dengan sektor keuangan anjlok 0,63% di posisi terdepan, disusul sektor agrikultur yang juga jatuh 0,45%.
Beberapa saham blue chips yang menduduki posisi top losers antara lain saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang terperosok 4% ke Rp 2.400, PT Indosat Tbk (ISAT) yang turun 2,26% ke Rp 6.500, dan saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yang juga terkoreksi 1,71% ke Rp 5.800.

Sementara posisi top gainers ditempati PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang naik 1,6% ke Rp 6.350 dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang terangkat 1,03% ke Rp 39.400.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo memperkirakan IHSG masih akan bergerak variatif pada kisaran sempit 4.285-4.350. "Penembusan atas support atau resistance tersebut akan menentukan arah tren jangka menengah," jelas Satrio, Senin (19/12).

Ia memperkirakan IHSG masih menunggu sentimen  baru, setelah perkembangan dari Amerika dan Eropa cenderung menghentikan pemodal asing menjalankan aksi beli, dan melakukan net sell tipis dalam tiga minggu terakhir. 

Meskipun demikian, dengan total net sell yang sudah melewati Rp 3 triliun dalam periode tersebut, pemodal sebaiknya ekstra hati-hati.

Satrio juga mengutarakan, pergerakan IHSG yang cenderung flat dalam tiga minggu terakhir menggiring pembelian lebih ke arah spekulatif atas saham-saham yang sedang berada di support level, seperti TLKM, ASII, SMGR, BBRI. 

Terlebih, ada potensi koreksi teknikal pada indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ke arah kisaran 11.500-11.800, Satrio menyarankan  pemodal untuk lebih taktis dalam mengambil posisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×