Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Saham semen diproyeksi masih akan menjadi andalan di tahun 2013. Analis JP Morgan, Liliana Bambang, dalam risetnya memperkirakan, pertumbuhan saham emiten semen akan melebihi kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 14% di tahun depan.
Di tahun ini, pertumbuhan saham semen year-to-date juga melebihi kenaikan IHSG. Dimana pertumbuhan saham semen 20% dan IHSG 15%.
Pilihan saham Liliana untuk saham semen adalah PT Semen Gresik Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP). Dia memilih saham tersebut karena jumlah kapasitas terpasang SMGR dan INTP masih rendah. Selain itu, pangsa pasar kedua perusahaan itu cukup besar.
Perkiraan JP Morgan, harga SMGR tahun depan akan ke level Rp 18.000 per saham. Sedangkan target harga INTP Rp 26.000 per saham. Rabu lalu (14/11), harga saham SMGR dan INTP masing-masing Rp 14.900 dan Rp 23.000 per saham.
Selain emiten semen, menurut Liliana, saham emiten sektor konstruksi juga ada potensi tumbuh. "Kami memandang perusahaan konstruksi akan jauh lebih baik dibandingkan pengelola jalan tol," tulis Liliana pada risetnya, kemarin. Sektor konstruksi rata-rata tumbuh 22% year on year dalam tiga tahun terakhir.
Liliana memperkirakan, pertumbuhan akan terasa di kuartal I tahun 2013. Dimana saat itu tender proyek seperti enam jalan ruas tol di Jakarta, Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, MRT Jakarta dan Monorel di Jakarta. "Kami juga melihat potensi peningkatan marjin perusahaan konstruksi akan sulit karena meningkatnya kebutuhan pekerja yang berkapasitas," tutur Liliana.
Akibatnya, potensi kenaikan pendapatan perusahaan konstruksi juga berpotensi terhambat. Risiko lain yang harus diwaspadai yaitu, terhambatnya proyek infrastruktur terutama di Jakarta. "Pemimpin baru Jakarta sedang me-review biaya Jakarta MRT," ujar dia. Risiko lain adalah implementasi akibat akuisisi tanah yang molor.
Karena itu, pada saham sektor konstruksi, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Liliana cenderung memasang netral dengan target harga Rp 1.290 per saham. Pun, saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) juga netral dengan target harga Rp 5.400 per saham. Pada perdagangan Rabu (14/11) harga saham JSMR ditutup di Rp 5.850 dan WIKA ditutup Rp 1.430 per saham.
Liliana melihat, katalis perusahaan pengelola jalan tol di tahun 2013 tidak cukup menguntungkan. Sentimen tersebut berasal dari akuisisi lahan yang masih buruk sampai Desember 2014 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News