kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Melantai di BEI, ini target Bank Bisnis Internasional (BBSI) selanjutnya


Senin, 07 September 2020 / 19:10 WIB
Melantai di BEI, ini target Bank Bisnis Internasional (BBSI) selanjutnya
ILUSTRASI. Gedung kantor?Bank Bisnis Internasional di Bandung. Bank Bisnis Internasional (BBSI) membidik pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 15% di akhir 2020.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bisnis Internasional Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (7/9). Diminati oleh pasar, di hari pertama perdagangannya emiten dengan kode saham BBSI itu ditutup menguat 25% menjadi Rp 600. 

Setelah mencatatkan saham perdana atau listing, Sekretaris Perusahaan Bank Bisnis Internasional Paulus Tanujaya berharap akan semakin banyak masyarakat mengenal dan melihat kinerja BBSI. Sehingga, masyarakat dapat tertarik untuk menempatkan dananya.

Oleh karena itu, BBSI membidik pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 15% di akhir 2020. Sementara pertumbuhan kredit ditargetkan mencapai 20%. 

Paulus optimistis target tersebut akan tercapai. Sebab, pihaknya dapat menggunakan dana murah dari hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan memberikan suku bunga yang bersaing.

Baca Juga: Saham Bank Bisnis Internasional (BBSI) sentuh harga Rp 600 pada perdagangan perdana

Asal tahu saja, BBSI melepas 394,76 juta saham atau sebesar 15% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan. Saham itu ditawarkan dengan harga Rp 480 per saham. Dengan demikian, dana yang dikantongi BBSI mencapai Rp 189,49 miliar.

Bank Bisnis akan menjaga non performing loan (NPL) gross di sekitar 2%. Sementara NPL net diharapkan akan ditekan 1,82% di akhir tahun 2020. 

Paulus tidak memungkiri kondisi saat ini menyebabkan keuangan dan usaha debitur menjadi terganggu. Ini memang menjadi tantangan yang cukup berat untuk BBSI. Akan tetapi pihaknya tetap yakin targetnya itu akan tetap tercapai. "Kami optimistis dengan adanya program restrukturisasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan program pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan oleh pemerintah dengan memberikan subsidi kepada UMKM," imbuh dia. 

Baca Juga: KMDS, BBSI, dan SCNP akan mencatatkan saham di BEI pada Senin (7/9)

Asal tahu saja, BBSI memiliki fokus pada nasabah segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Adanya stimulus dari pemerintah diyakini akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan mayoritas nasabahnya. 

Per Juni 2020 BBSI mencatatkan rasio pertumbuhan DPK dan pertumbuhan kredit masing-masing 6,54%, dan 7,93%. Di sisi lain, laba berjalan tumbuh 45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun NPL gross BBSI tercatat 1,9% dan NPL net tercatat 1,65%.

Selanjutnya: Indonesia di Ambang Resesi, Pasar Modal Tetap Jadi Andalan Bagi Korporasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×