Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk berencana menambah jumlah kepemilikan sahamnya di PT Bakrie Nirwana Resort (BNR). Namun, aksi korporasi ini akan dilaksanakan oleh anak usahanya, PT Bakrie Nirwana Semesta (BNS) dengan cara menambah penyertaan modal.
Sekretaris Peusahaan PT Bakrieland Development Tbk Nuzirman Nurdin mengatakan perusahaan akan menggunakan dana internal untuk menambah jumlah kepemilikan sahamnya di BNR lewat BNS. Caranya, BNR akan mengeksekusi seluruh saham baru yang diterbitkan BNR. "Kalau pemegang saham lama tidak mengeksekusi, maka kita akan beli seluruhnya menggunakan dana internal," katanya, kemarin.
Menurut Nuzirman, perusahaan tidak akan mencari penggalangan dana dari eksternal lantaran per September saja dana perusahaan masih mencapai Rp 715 miliar. Artinya, jika seluruh saham yang diterbitkan BNR itu dieksekusi ELTY, maka dananya masih mencukupi. Apalagi, saat ini Avenue Capital, selaku pemegang saham ELTY sebanyak 30,45% berencana menyuntikkan dana sebesar Rp 1 triliun kepadanya.
Namun, sayang Nuzirman enggan mengatakan apakah pemegang saham lama BNR telah menyatakan niat untuk tidak mengeksekusi saham baru yang akan diterbitkan oleh BNR. "Sampai saat ini belum ada pembicaraan," katanya. Namun, Nuzirman optimis perusahaannya akan dapat mengeksekusi seluruh saham baru tersebut.
Nah, jika nantinya BNS mampu membeli seluruh saham baru BNR, maka ELTY akan menjadi pemegang saham mayoritas. Sebab, BNS akan memiliki saham sebesar 49,26%, sementara ELTY memiliki saham 13,7% lantaran tidak mengeksekusi. Saat ini, emiten yang bersimbol ELTY ini sudah memiliki saham BNR sebanyak 27%. Namun, jika ELTy hanya mengeksekusi 27% saham, maka kepemilikannya tetap akan sebesar 27%.
Hiramsyah S Thaib, Direktur Utama ELTY mengatakan dengan menjadi pemegang saham mayoritas, maka perseroan dapat meningkatkan investasi dibidang usaha yang memiliki pendapatan yang berkelanjutan. Bukan hanya itu, pendapatan perusahaan dan laba juga akan meningkat. "Akan banyak nilai tambah buat perusahaan," tegasnya. Hal ini bukan tanpa alasan mengingat tingkat hunian di Bali mengalami peningkatan sebesar 20%-24%. Bahkan pada akhir 2008 wisatawan yang berkunjung ke Bali diperkirakan mencapai 2 juta orang.
Asal tahu saja, BNR akan menerbitkan saham baru sebanyak 165,8 juta saham. Nilai saham tersebut bernilai Rp 300 miliar. Dana itu rencananya akan digunakan BNR untuk melakukan peremajaan resor dan percepatan pengembangan resor baru. Sekadar informasi, BNR merupakan perusahaan yang memiliki resor terpadu pertama di Bali yang dibangun di tanah seluas lebih dari 100 hektar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News