kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mega Perintis (ZONE) Targetkan Penjualan Naik 20% pada Tahun 2023


Senin, 12 Desember 2022 / 15:43 WIB
Mega Perintis (ZONE) Targetkan Penjualan Naik 20% pada Tahun 2023
ILUSTRASI. PT Mega Perintis Tbk (ZONE) menargetkan pertumbuhan kinerja 20% pada 2023. KONTAN/Baihaki/13/11/2020


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Perintis Tbk (ZONE) menargetkan pertumbuhan kinerja 20% pada 2023, hal tersebut didukung dengan membaiknya pemulihan ekonomi masyarakat dan ekspansi gerai fisik maupun penjualan daring. 

Direktur ZONE, Luki Rusli mengatakan untuk dapat meningkatkan kinerja, ZONE akan tetap melanjutkan rencana dengan melakukan ekspansi menambah gerai. 

"Total target untuk membuka 40 gerai baru (SALE ZONE) untuk penjualan offline di tahun 2022," jelasnya kepada Kontan saat dihubungi, Senin (12/12). 

Sebagai informasi, hingga minggu ketiga November 2022, ZONE telah membuka 31 gerai baru penjualan offline. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja perseroan juga masih fokus untuk mengembangkan peningkatan penjualan secara daring dan pengembangan SALEZONE. Serta melakukan penjualan online melalui website www.megaperintis.co.id, media sosial, dan sejumlah marketplace.

Baca Juga: Tunggangi Momen Natal dan Tahun Baru, Mega Perintis (ZONE) Bidik Penjualan Tumbuh 50%

Hingga kuartal III 2022 pendapatan ZONE naik 56% secara tahunan menjadi Rp 497,62 miliar. Dengan prospek penjualan ritel yang membaik, Luki optimis target pertumbuhan pendapatan perseroan di tahun 2023 akan tumbuh 20% dibandingkan tahun 2022.

Menurut Luki, persaingan sektor ritel di Indonesia cukup ketat, apalagi dengan maraknya penjualan secara online yang memberi akses kepada konsumen di Indonesia untuk membeli produk ritel dari manapun. 

Sementara, Equity Research Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan sektor ritel berpotensi mencatatkan kinerja positif menjelang hari libur dan hari raya termasuk Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, karena spending masyarakat cenderung meningkat. 

Hal ini terlihat dari data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sepanjang 2022, rata-rata IKK berada di 119,8 dibanding rata-rata IKK pra-pandemi pada periode yang sama yakni 124,5. Hal ini menunjukkan pemulihan konsumsi masyarakat ke level pra-pandemi.

 

Di sisi lain, Rio mengatakan sentimen penghambat sektor ritel berasal tingkat inflasi yang relatif cukup tinggi. Di November 2022, tingkat inflasi Indonesia berada di 5,42% YoY dan level inflasi ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi pra-pandemi di kisaran 2%-3%.

Selain itu, harga komoditas minyak yang cenderung turun beberapa bulan terakhir ini berpotensi mendasari penyesuaian harga BBM terutama BBM Non-Subsidi sehingga dapat memicu laju inflasi akan cenderung menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×