Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan retail khusus fashion pria PT Mega Perintis Tbk (ZONE) menargetkan pertumbuhan laba bersih 17% secara year on year (yoy) menjadi Rp 47,58 miliar sepanjang tahun ini. Per 2018, ZONE mencatatkan kenaikan laba bersih 37,26% secara tahunan, dari Rp 29,63 miliar menjadi Rp 40,67 miliar.
Direktur Utama PT Mega Perintis Tbk Franxiscus Afat Adinata Nursalim mengatakan, perusahaannya memang menargetkan pertumbuhan laba bersih 2019 yang lebih rendah dari realisasi tahun lalu.
Alasannya, realisasi pertumbuhan laba besih ZONE pada 2018 memang di atas target yang telah ditetapkan perusahaan. “Selain itu, rencana bisnis 2019 masih memperhitungkan beberapa hal, seperti nilai tukar rupiah yang belum stabil dan kenaikan biaya karena kami mau ekspansi toko,” kata dia di Jakarta, Senin (24/6).
Franxiscus mengungkapkan, perusahaannya selalu optimistis dan semangat untuk terus bertumbuh dan melihat peluang bisnis. Akan tetapi, ZONE tetap berhati-hati dalam menghadapi situasi politik dan ekonomi global maupun domestik. Sebut saja tren positif ekonomi Amerika Serikat, perang dagang Amerika Serikat-China, serta agresifnya brand fesyen internasional yang masuk ke pasar Indonesia.
Sebagai gambaran, per kuartal I-2019, perusahaan ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,6 miliar. Angka ini naik pesat 4.081% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 111 juta.
Direktur Keuangan ZONE Luki Rusli mengatakan, peningkatan laba bersih ZONE ini didorong oleh pengembangan toko retailnya, yaitu Manzone dan MOC. Sebagai informasi, tahun ini ZONE berencana menambah 20 gerai baru dan semuanya sudah terealisasi hingga saat ini. “Selain itu, ZONE juga mampu mengendalikan biaya usaha dan menekan biaya keuangan,” kata dia di Jakarta, Senin (24/6).
Sementara itu, hingga semester I-2019, Franxiscus memproyeksi kinerja perusahaannya masih sesuai rencana, baik dari segi pendapatan maupun laba bersih.
"Kuartal II-2019 kami lalui dengan cukup baik walaupun ada situasi politik yang kurang cukup baik pada Mei 2019. Akan tetapi, hal tersebut tidak berdampak banyak pada bisnis kami," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News