kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mega Perintis, produsen t-shirt Manzone siapkan Rp 30 miliar ekspansi gerai


Selasa, 20 November 2018 / 12:52 WIB
Mega Perintis, produsen t-shirt Manzone siapkan Rp 30 miliar ekspansi gerai
ILUSTRASI. Gerai Fashion Retail Manzone


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Perintis, calon emiten baru Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan capex kurang lebih Rp 30 miliar untuk melakukan ekspansi bisnis tahun depan. Capex tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk menambah 20 gerai baru pada tahun depan, adapun capex yang dikeluarkan untuk membangun gerai baru tersebut berasal dari kas internal dan dana hasil IPO. Rencananya gerai baru tersebut akan dibuka di wilayah Bandung, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Semarang, Balik papan dan Makasar.

Direktur Utama PT Mega Perintis FX Adinata Nursalim mengatakan, nantinya beberapa toko yang akan dibangun diantaranya akan menggunakan konsep hybrid yaitu menggabungkan gerai offline dan juga online, hal ini dilakukan perseroan untuk menyiasati persaingan ketat antara toko online dan juga offline, selain itu perseroan juga akan menggunakan konsep digital experience untuk membangun pengalaman konsumen berbelanja digerainya, pada konsep tersebut konsumen dapat mencoba baju yang diinginkan melalui layar yang tersedia,

"Kami ada mix and match digital di toko kami, sebelum ke fitting room bisa mix and match di digital kalau cocok bawa ke fitting room," katanya. Akan tetapi tidak semua gerai baru menggunakan konsep tersebut, gerai yang relatif kecil dengan besar 80 meter persegi tidak akan menggunakan digital experience karena akan memakan space. Untuk satu layar teknologi tersebut, perusahaan ritel, fesyen dan aksesoris khusus pria ini harus mengeluarkan Rp 30 juta - Rp 40 juta.

Adapun dari 573 total gerai perseroan, tiga diantaranya telah menggunakan konsep hybrid dan digital experience, konsep tersebut diantaranya berada di di mall Gandaria City, Kota Kasa Blanka dan Pesona Depok Square. Selain itu, Afat mengakui bahwa saat ini online tidak dapat dihindari, sehingga saat ini perseroan juga memiliki website online dengan situsnya www.manzonestore.com, saat di hubungi oleh Kontan, Afat menyebutkan di situs online tersebut perseroan tidak hanya menjual merk Manzone saja, tetapi MOC dan Men's top juga tersedia.

Selama dua tahun terakhir perusahaan ini juga bekerjasama dengan beberapa market place, seperti Tokopedia, Shopee dan Zalora, akan tetapi penjualan online baik dari market place maupun situs perusahaan masih berkontribusi 5% dari total penjualan, Afat mengatakan dalam lima tahun kedepan perusahaan berharap pendapatan online bisa menyumbang 20% ke total pendapatan.

Lebih lanjut Afat mengatakan, dalam satu tahun kedepan bisnisnya memang sedang fokus untuk memangsa pasar kaum pria, akan tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan akan mengembangkan bisnisnya untuk kaum wanita juga. Asal tahu saja, berdasarkan risetnya yang berkunjung ke gerai perseroan 70% pria dan 30% adalah wanita.

Sebagai informasi, perusahaan yang memiliki merek dagang Menzone, Moc, Men's Top dan distributor Nike ini memproyeksikan tahun ini pendapatan bisa mencapai Rp 444 miliar, sementara laba bersih Rp 35 miliar, adapun untuk tahun depan perusahaan menargetkan pendapatan bisa tumbuh 14% atau sebesar Rp 507 miliar serta laba bersih Rp 42,5 miliar

Perusahaan ini baru saja melakukan book building untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran Rp 250 - 350 persahan, adapaun Price Earing Ratio (PER) calon emiten baru ini adalah 6 - 7,1 kali. William Hartanto Analis Panin Sekuritas mengatakan, untuk industri Mega Perintis PER tersebut termaksud menarik, karena murah. Menurutnya jika Investor ingin masuk ke saham ini harus mempertimbangkan berapa persen saham yang dilepas, "Jika saham yang dilepas dibawah 30% kurang menarik," katanya. Adapun perusahaan ini akan melepa 230 juta saham atau setara dengan 27,71% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Menurut William perusahaan bisa bersaing jika calon emiten ini dapat terus melakukan inovasi produk dan menghadapi selera konsumen yang terus berubah, "Bagaimana mereka sebagai bisnis yang segmentasinya kecil menjadi nomor 1 disegmen tersebut, itu akan menarik perhatian Investor," ujarnya kepada Kontan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×