kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   -23,00   -0,14%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

Mega Manunggal (MMLP) Resmi Diakusisi ASII, Begini Prospek dan Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 02 Oktober 2025 / 18:12 WIB
Mega Manunggal (MMLP) Resmi Diakusisi ASII, Begini Prospek dan Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Para analis memberikan rekomendasi saham untuk Mega Manunggal Property (MMLP) usai diakuisisi Astra International (ASII)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) punya pengendali baru usai aksi pembelian saham oleh anak usaha PT Astra International Tbk (ASII).

Melalui anak usahanya PT Saka Industrial Arjaya (SIA), ASII telah menuntaskan akuisisi 83,67% saham MMLP pada 30 September 2025. Total harga pengambilalihan itu sebesar Rp 3,34 triliun.

Sekretaris Perusahaan Astra International Gita Tiffani Boer menjelaskan, dengan demikian pada tanggal tersebut, PT Saka Industrial Arjaya telah menjadi pengendali baru MMLP. 

“Sebagai pengendali baru MMLP, PT Saka Industrial Arjaya akan melaksanakan penawaran tender wajib,” katanya dalam keterbukaan informasi, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga: Astra International (ASII) Tuntaskan Akuisisi Mega Manunggal Property (MMLP)

Adapun SIA membeli saham yang dimiliki PT Suwana Arta Mandiri sebesar 49,23%. Adapun PT Suwana Arta Mandiri merupakan pengendali MMLP sebelumnya. 

SIA juga membeli saham dari Brigde Leed Limited dengan kepemilikan sebesar 17,51% dan beberapa pemegang saham minoritas MMLP lainnya yang secara akumulasi mencapai 16,93%. 

Total ada 10 pemegang saham yang kepemilikannya beralih ke SIA, termasuk PT Provident Warehouse Pte. Ltd (3,62%), Shalimar Sulisto (4,81%), Prinsip Portfolio Ltd (3,02%), Tiga Investments Pte Ltd. (2,04%), Henner Investments Inc (1,38%), Watiga Trust (1,03%), Deltoid Capital Ltd. (0,57%), dan Sutilah Kartowihardjo (0,44%).

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menyoroti, akuisisi tersebut memiliki dampak yang positif bagi MMLP dan ASII.

Untuk MMLP, perseroan jadi dapat dana segar untuk kepentingan proyek mereka ke depan. Sementara, ASII jadi punya portofolio tambahan dalam investasi aset properti mereka.

“Akuisisi yang dilakukan ASII atas MMLP bisa memperkuat konsolidasi bisnis MMLP ke depan. Sementara, ASII bisa diversifikasi dalam menjalankan bisnis,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (2/10/2025).

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzati mengatakan, akuisisi ASII terhadap MMLP berpotensi memberi dampak positif, meskipun skalanya berbeda untuk masing-masing pihak. 

Baca Juga: Mega Manunggal Property (MMLP) Siapkan Capex Rp 100 Miliar, untuk Apa Saja?

Bagi MMLP, masuknya Astra sebagai pengendali membawa sentimen positif berupa potensi membuka akses modal, jaringan klien, serta tata kelola yang lebih kuat.

Hal ini bisa memperbaiki stabilitas pendapatan jangka menengah,” katanya kepada Kontan, Kamis (2/10).

Sementara, bagi ASII sendiri, efek finansial dari akuisisi relatif kecil dibandingkan ukuran konglomerasi. Namun, langkah ini strategis untuk memperkuat lini logistik dan infrastruktur yang dapat mendukung bisnis otomotif, agribisnis, dan distribusi mereka. 

“Jadi, bagi MMLP dampaknya langsung terasa, sementara bagi ASII sifatnya lebih strategis daripada material keuangan,” ujarnya.

Nafan melihat, proyek properti industri pergudangan milik MMLP masih prospektif. Hal tersebut bisa dilihat sebagai katalis positif bagi MMLP dan ASII dalam memanfaatkan industri properti yang punya ruang bertumbuh ke depan di era suku bunga rendah.

“Sentimen positif ke depan berasal dari penurunan suku bunga acuan ke depan yang masih terbuka,” ungkapnya.

Dari sisi valuasi, valuasi saham ASII masih menarik. Apalagi, ASII termasuk konsisten dalam membagikan dividen.

Melansir RTI, price to book value (PBV) ASII sebesar 1,06x dan price to earning ratio (PER) 7,44x. Sementara, PBV MMLP 0,83x dan PER di 54,81x.

Meskipun begitu, Nafan belum memberikan rekomendasi untuk MMLP karena sahamnya dinilai kurang likuid. Sementara, rekomendasi add disematkan Nafan untuk ASII dengan entry level di kisaran Rp 5.700 – Rp 5.825 per saham dan target harga terdekat di Rp 5.900 per saham.

 

Arinda menuturkan, prospek kinerja MMLP di sisa tahun 2025 hingga 2026 ditopang sentimen positif, seperti dukungan Astra, kebutuhan logistik yang terus tumbuh seiring ekspansi e-commerce, dan peluang kontrak baru. 

Namun, risiko untuk MMLP tetap ada terutama dari perlambatan ekonomi, serta suku bunga tinggi. Sementara itu, ASII memiliki prospek lebih luas lantaran valuasi saham yang murah dengan diversifikasi usaha yang membuat kinerja relatif tahan banting.

Sentimen positif untuk ASII berasal dari pemulihan penjualan otomotif, alat berat, serta dukungan sektor finansial bisa mendongkrak laba. 

“Sebaliknya, risiko pelemahan demand konsumen, beban capex, dan suku bunga yang tinggi bisa menjadi penghambat kinerja hingga 2026,” ungkapnya.

Menurut Arinda, valuasi MMLP saat ini tergolong moderat dengan PBV kurang dari 1x, namun kapitalisasi pasar lebih banyak mencerminkan harapan atas aksi korporasi dibanding fundamental saat ini. 

Potensi kenaikan harga saham MMLP nanti lebih bersifat spekulatif mengikuti tender offer, dengan upside tambahan hanya bila Astra mampu meningkatkan kinerja operasional. 

Untuk ASII, valuasi sahamnya terlihat murah dengan PER sekitar 7x yang mencerminkan bahwa pasar masih mendiskon konglomerasi ini. 

Baca Juga: Mega Manunggal Property (MMLP) Genjot Kinerja pada Sisa Tahun 2025

“Jika pemulihan otomotif dan sinergi logistik berjalan, saham ASII masih punya ruang rerating ke depan,” paparnya.

Arinda pun merekomendasikan beli untuk ASII dengan target harga Rp 6.000 per saham.

Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, saham MMLP ada di level support Rp 545 per saham dan resistance Rp 570 per saham. 

Sementara, pergerakan saham ASII ada di support Rp 5.550 per saham dan resistance Rp 5.775 per saham. Rekomendasi wait and see disematkan untuk MMLP dan ASII.

Selanjutnya: Strategi Bank Mega Syariah Perbesar Pangsa Pasar di Indonesia

Menarik Dibaca: 4 Manfaat Minum Cuka Apel Sebelum Tidur, Bagus untuk Gula Darah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×