Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medela Potentia Tbk (MDLA) menilai bisnisnya tak terlalu terdampak efek pemberlakuan tarif Trump.
Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk (MDLA) Krestijanto Panji menilai dampak kebijakan tarif global Trump relatif kecil terhadap bisnis distribusi farmasi dan alat kesehatan di Indonesia. Pasalnya, karena mayoritas produk yang didistribusikan diproduksi dalam negeri.
“Kalau saya lihat, medical device sama farmasi yang ekspor ke Amerika kayaknya hampir nggak ada ya. Jadi dampaknya tidak terlalu besar,” ujar Krestijanto Panji, Direktur Utama MDLA saat ditemui di BEI, Selasa (15/4).
Menurutnya, sektor layanan kesehatan di Indonesia–baik manufaktur, distribusi, maupun layanan rumah sakit–tidak terkena imbas langsung dari kebijakan tarif ekspor-impor global.
Baca Juga: Setelah IPO, Medela (MDLA) Berencana Gandeng Mitra Asing untuk Ekspansi Bisnis
“Distribusi obat di Indonesia kan enggak ada penerapan tarif,” tegasnya.
Meski begitu, ia tetap mewaspadai efek lanjutan seperti pelemahan daya beli masyarakat.
“Yang kita khawatirkan adalah daya beli. Kalau terhadap tarifnya sendiri sih enggak,” tambahnya.
Ia juga menegaskan 90% obat-obatan yang beredar di Indonesia sudah diproduksi lokal, sedangkan yang masih bergantung pada impor adalah alat kesehatan.
Baca Juga: Medela Potentia (MDLA) Resmi Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Naik 0,53%
Karena itu, MDLA mendorong investor luar negeri untuk produksi peralatan medis dan R&D di Indonesia.
Asal tahu saja, PT Medela Potentia Tbk (MDLA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada Selasa (15/4).
Selanjutnya: Optimalkan FSRU Lampung, PGN Terima Pasokan LNG 130.000 M3 dari Bontang
Menarik Dibaca: Tembus 3,2 Juta Penonton, Ini Sinopsis Film Jumbo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News