Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Medco Power Indonesia memantapkan diri untuk melangkah masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan membidik nilai emisi lebih dari US$ 200 juta dari perhelatan Initial Public Offering (IPO).
Fazil Erwin Alfitri, Direktur Utama Medco Power mengatakan, dana dari hasil IPO itu bakal digunakan untuk membiayai proyek-proyeknya hingga tahun 2017 yang nilainya mencapai US$ 1,3 miliar.
Hajatan ini rencananya bakal digelar di akhir tahun ini atau di pertengahan tahun 2015. Perseroan tengah mengkaji untuk menggunakan laporan keuangan Juni 2014 sebagai dasar valuasi. "Kami sudah mempersiapkan diri untuk IPO karena kebutuhan tahun 2015 juga cukup besar," kata Fazil di Jakarta, Rabu (7/5).
Saat ini, Fazil masih mengkaji opsi terbaik untuk IPO sembari melihat kondisi pasar modal Indonesia. Fazil membuka opsi untuk menggandeng partner strategis sebelum IPO dengan menerbitkan saham baru terlebih dahulu alias rights issue.
"Akhir bulan ini kami akan bahas apakah kami akan pra-IPO terlebih dahulu misalnya dengan rights issue. Kami bisa lepas dulu 10%-20% saham dan undang partner baru sebelum IPO," jelasnya.
IPO menjadi jalan Medco Power memenuhi belanja modal. Perseroan memang punya beberapa proyek besar. Diantaranya PLTP Sarulla, Proyek Geothermal Ijen, lima proyek mini hidro, dan proyek energi listrik Batam.
Nah, proyek Geothermal Ijen inilah yang membutuhkan dana besar. Proyek berkapasitas 110 Mega Watt (MW) ini diharapkan bakal mulai digarap tahun depan. Saat ini, Medco Power juga tengah mencari partner strategis untuk mengambil alih minoritas saham proyek Ijen. "Sehingga dari sisi pendanaan, Medco bisa lebih ringan dalam menggarap proyek ini," ujarnya.
Saat ini, total ekuitas Medco Power sekitar US$ 100 juta. "Lalu saya perkirakan posisi balance sheet mencapai US$ 550 juta hingga akhir tahun," tandas Fazil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News