kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Medco Energi (MEDC) akan mempercepat pelunasan lima seri obligasi rupiah


Selasa, 11 Agustus 2020 / 19:53 WIB
Medco Energi (MEDC) akan mempercepat pelunasan lima seri obligasi rupiah
ILUSTRASI. Obligasi Medco Energi (MEDC) yang akan dipercepat pembayarannya terdiri dari lima seri.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi International Tbk (MEDC) tengah mempertimbangkan untuk mempercepat pembayaran pada 2020 atas beberapa seri obligasi rupiah yang bakal jatuh tempo tahun 2021. Direktur Utama MEDC Hilmi Panigoro mengatakan, obligasi yang rencananya akan dipercepat pembayarannya terdiri dari lima seri.

Pertama, Obligasi Berkelanjutan II Tahap VI Tahun 2017 Seri A yang memiliki tingkat bunga 10,3% dan jatuh tempo pada 28 Maret 2021. Kedua, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2018 Seri A dengan tingkat bunga 8,75% dan jatuh tempo pada 29 Maret 2021.

Ketiga, Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2016 Seri B yang memiliki tingkat bunga 11,3% dan jatuh tempo pada 15 Juli 2021. Keempat, Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2018 Seri A dengan tingkat bunga 10,0% dan jatuh tempo pada 28 September 2021. Kelima, Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2016 Seri B yang memiliki tingkat bunga 11,3% dan bakal jatuh tempo pada 30 September 2021.

"Pembayaran obligasi rupiah yang dapat Medco Energi bayarkan lebih cepat adalah seperti yang sudah dituangkan pada prospektus global bond yang diterbitkan pada bulan Januari 2020 yang lalu," tutur Hilmi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa  (11/8). Dengan begitu, dana percepatan pembayaran obligasi rupiah ini bersumber dari hasil penerbitan obligasi global tersebut.

Baca Juga: Shell lakukan open data, Medco tak berminat masuk ke proyek Blok Masela

Berdasarkan keterbukaan informasi Medco Energi tanggal 3 Februari 2020, Medco Energi menawarkan surat utang senilai US$ 650 juta kepada investor di luar wilayah Indonesia pada 16 Januari 2020. Obligasi global ini dicatatkan dan diperdagangkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) pada tanggal yang sama.

Setelah dikurangi pembayaran Interest Reserve Account, dana yang dihasilkan dari penerbitan surat utang ini adalah sebesar US$ 621,6 juta. Sekitar US$ 400 juta akan digunakan untuk pembayaran surat utang 2022 pada saat atau sebelum jatuh tempo yang memiliki tingkat bunga 8,50%. Kemudian, sebesar US$ 221,6 juta akan digunakan untuk membayar lima seri obligasi yang tersebut di atas.

Sebagai informasi, obligasi global senilai US$ 650 juta ini memiliki tingkat bunga tetap 6,375% per tahun dan bakal jatuh tempo pada 30 Januari 2027. Bunga dibayarkan tiap enam bulan sekali sehingga pembayaran bunga pertama dimulai pada 30 Juli 2020.

Baca Juga: Medco Power Indonesia raih kinerja ciamik, laba bersih naik 29% di semester I-2020

Di samping berencana mempercepat pembayaran obligasi rupiah, Medco Energi juga tengah dalam proses untuk melaksanakan penawaran umum terbatas III (PUT III) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Lewat aksi korporasi ini, Medco Energi berencana menjual sebanyak 7,5 miliar saham baru.

"Insya Allah jadi. Harga penawaran rights issue akan diumumkan segera setelah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Insya Allah sebelum akhir bulan ini," tutur Hilmi.

Pada perdagangan Selasa (11/8), harga saham MEDC melesat 14,84% dari hari sebelumnya ke level Rp 565 per saham. Bila diasumsikan MEDC memakai harga tersebut, maka dana yang bisa dihimpun perusahaan eksplorasi dan produksi migas ini mencapai Rp 4,24 triliun.

Baca Juga: Boleh pakai cost recovery lagi, Hilmi Panigoro: Investor menyambut baik perubahan ini

Sebagai catatan, pemegang saham MEDC yang tidak mengeksekusi haknya akan mencatatkan penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) maksimum sebesar 29,50%. Berdasarkan data RTI, per Juli 2020, modal ditempatkan dan disetor penuh MEDC berjumlah 17.920.454.272 saham.

Berdasarkan modal ditempatkan dan disetor penuh MEDC, tercatat PT Medco Daya Abadi Lestari mengapit 50% saham dan juga menjadi pemegang saham terbesar. Pemegang saham selanjutnya adalah Diamond Bridge Pte. Ltd. dengan porsi kepemilikan 21,38%,  masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) sebanyak 28,25%, dan saham treasuri sebanyak 0,37%.

MEDC tidak menempatkan pembeli siaga pada aksi rights issue tersebut. Sementara dana hasil rights issue itu akan MEDC pergunakan untuk modal kerja dirinya dan anak usahanya.

Baca Juga: Medco Energi Internasional (MEDC) Siapkan Rights Issue Bernilai Rp 3,5 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×