kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Medco Bakal Lunasi Obligasi Secara Tunai


Kamis, 05 Februari 2009 / 10:07 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Medco Energi International Tbk (MEDC) kini tengah bersiap untuk melunasi surat utang atawa obligasinya yang bakal jatuh tempo Juli 2009 mendatang. Untuk itu, emiten berkode saham MEDC ini mengaku sudah mempersiapkan dana kas untuk melunasinya. Kabarnya, perusahaan pertambangan milik keluarga Panigoro ini akan membayar secara tunai obligasi senilai Rp 1,35 triliun itu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Investor Relations Medco Energi International Nusky Suyono saat dihubungi KONTAN, kemarin (4/2). "Kami masih memiliki dana kas sebesar US$ 400 juta yang cukup untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo," tegasnya.

Sekadar catatan, dalam laporan keuangan konsolidasi triwulan ketiga 2008, Medco memiliki dana kas dan setara kas sebesar US$ 452,18 juta. Menurut Nusky, peningkatan cadangan kas hingga sebesar itu, sudah mereka persiapkan untuk berjaga-jaga dengan adanya Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2009.

"Kami memang sudah bersiap kalau ternyata sulit mendapatkan pinjaman untuk kegiatan dan ekspansi usaha menjelang pemilu nanti," ungkap Nusky. Meski demikian, Medco tetap berupaya untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan asing.

Terbukti, Medco masih melakukan negosiasi dengan beberapa lembaga keuangan multilateral seperti Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Asian Development Bank (ADB). Kredit dari JBIC dan ADB itu nantinya bakal dipergunakan untuk menambal capital expenditure (capex) mereka hingga tahun 2013 senilai kurang lebih US$ 1,7 miliar.

"Untuk mendapat approval dari mereka, setidaknya membutuhkan waktu enam hingga dua belas bulan," ujar Direktur Utama Medco, Darmoyo Doyoatmojo. Namun untuk wacana menerbitkan kembali obligasi, manajemen Medco menganggap saat-saat ini belum tepat karena pasarnya pun dirasa minim. Pinjaman dari lembaga luar negeri dianggap lebih masuk akal, karena menawarkan suku bunga yang lebih rendah.

Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, Pardomuan Sihombing menyatakan rasio utang Medco terbilang sudah cukup tinggi. Rasio utang mereka berbanding ekuitas atau debt to equity ratio (DER) telah mencapai 1,75 kali. Hal ini terlihat dari total utang jangka pendek dan panjang senilai US$ 1,34 miliar per kuartal tiga 2008. Sementara, jumlah ekuitas hanya US$ 766,29 juta.

Akan tetapi, tidak tertutup kemungkinan, Medco kembali mendapatkan pinjaman. "Mereka giat melakukan ekspansi berdasarkan core bisnisnya yang membutuhkan pembiayaan," ujar Pardomuan.

Hingga penutupan pasar kemarin, harga saham Medco ditutup pada level Rp 1.650 per saham. Pardomuan memiliki target harga hingga akhir tahun 2009 pada posisi Rp 2.200 per saham.

Rasio utang cukup tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×