Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Emiten properti dan kawasan industri, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) optimistis bisa mencapai target marketing sales atau pra penjualan yang ditetapkanĀ tahun ini sebesar Rp 4,4 triliun. Pasalnya, perseroan gencar melakukan penjajakan penjualan lahan di sektor residensial maupun industrial.
Saat ini, MDLN tengah menjajaki penjualan lahan dengan sejumlah investor baik dari luar negeri maupun lokal dalam jumlah besar yakni sekitar 30 -50 hektare (ha).
Pascal Wilson, Direktur Modernland Cikande, anak usaha MDLN, mengatakan sebagian dari permintaan minat (inquiries) akan diputuskan dalam waktu dekat. Dia memperkirakan, sekitar 5-10 ha dari penjajakan tersebut akan dibukukan sebagai marketing sales dalam dua bulan ke depan. "Closing inquiries tersebut akan bertahap. Juli-Agustus mungkin akan closing 5-10 ha," ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Sementara, sepanjang kuartal I tahun ini, MDLN baru berhasil mencetak pra penjualan lahan industri seluas 5,5 ha atau 9,1% dari target tahun ini seluas 60 ha. Pascal bilang, perolehan marketing sales tersebut memang lambat, namun dari sisi inquiries mengalami peningkatan dari tahun lalu.
Menurutnya, lambatnya pencapaian marketing sales tersebut lantaran investor yang tengah dijajaki merupakan perusahaan besar yang membutuhkan waktu panjang untuk memutuskan melakukan investasi.
Selain menggenjot penjualan lahan, MDLN juga mencoba strategi baru untuk mencapai target marketing sales dari industrial dengan meluncurkan pergudangan bertajuk Modern Office Factory (MOF) di Cikande awal Juni lalu.
Perseroan berencana mengembangan 230-250 unit gudang dengan empat tipe yakni tipe 150/72, 250/90, 360/252, dan 450/304 yang dibenderol dengan harga mulai Rp 900 juta - Rp 3 miliar. Gudang tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 11 ha.
Tahap pertama, MDLN akan membangun 120 unit gudang yang akan di bangun di atas lahan 5,5 ha. Pascal bilang, gudang tersebut akan dijual kepada investor atau suplier tenan-tenan yang ada kawasan industri Cikande tersebut. Dari pengembangan tahap pertam tersebut, menurut Pascal MDLN berpotensi mengantongi pendapatan Rp 230 miliar.
Di Cikande, MDLN memperoleh izin pengembangan lahan seluas 3.175 ha. Sementara, saat ini perseroan sudah mengembangkan 1.200 ha lahan dan masih ada sekitar 2.000 yang bisa dikembangkan dalam 20 tahun ke depan yang sebagian besar masih belum dibebaskan. "Pembebasan akan terus dilakukan setiap tahunnya," ujarnya.
Sementara di sektor residential, MDLN juga melego penjualan kavling tanah dalam jumlah besar di Jakarta Garden City (JGC) Jakarta Timur. Freddy Chan, Direktur Keuangan MDLN mengatakan, pihaknya akan merampungkan transaksi penjualan lahan tersebut sebelum akhir Juni 2016.
Namun, Freddy tidak bersedia mengungkapkan luas lahan yang tengah di lego tersebut. " Kita akan tandatangan confidential multi agreement sebelum akhir Juni. Ini murni sales, lebih dari 10 hektare," ungkapnya di Jakarta akhir pekan lalu.
Tahun ini, MDLN menargetkan marketing sales Rp 4,2 triliun. Dari residential ditargetkan sebesar Rp 3 triliun atau sekitar 71,4% dari total target, sedangkan dari industrial ditargetkan sebesar Rp 1,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News