Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyampaikan perkembangan terkini sejumlah proyek prestisius miliknya, salah satunya Proyek Emas Pani (Pani Gold Project).
Sepanjang Januari-September 2023, MDKA telah menyelesaikan pengeboran sepanjang 60.923 meter, dengan jadwal pengeboran berikutnya sepanjang 14.000 meter dilakukan pada sisa tahun ini.
Hasil dari lubang pengeboran terbaru menunjukkan kontinuitas mineralisasi dan menunjukkan potensi perluasan sumber daya.
Saat ini, MDKA sedang menyelesaikan studi kelayakan untuk mengoptimalkan proyek emas ini dan membangun pelindian tumpukkan alias heap leach berkapasitas 7 metric ton per tahun, dengan produksi emas diperkirakan akan dimulai pada akhir tahun 2025.
Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) Merugi hingga Kuartal III 2023, Ini Penyebabnya
Proyek Emas Pani di Gorontalo akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia. Dengan kandungan sumber daya mineral sebesar 6,6 juta ounces emas, Proyek Emas Pani akan menjadi tambang emas berbiaya rendah, berumur panjang, dan berkelanjutan.
MDKA yang memiliki 70% saham dalam Proyek Emas Pani, telah menginvestasikan lebih dari US$ 100 juta untuk kelangsungan proyek hingga September 2023.
Sementara untuk proyek Tembaga Tujuh Bukit, MDKA kini sedang menyelesaikan studi optimalisasi, termasuk potensi untuk meningkatkan perolehan metalurgi, peningkatan hasil produksi tambang bawah tanah, dan penambangan terbuka untuk tambahan bijih tembaga.
Pengeboran bawah tanah terus berlanjut, dengan pembaruan sumber daya mineral yang ditargetkan rampung pada kuartal I- 2024.
Baca Juga: Cetak Rugi Bersih, Cek Kinerja Merdeka Copper Gold (MDKA) Hingga Kuartal III-2023
Kegiatan pengeboran selama sembilan bulan pertama 2023 telah tercatat sedalam 26.290 meter dan akan berlanjut sepanjang sisa tahun ini dengan rencana pengeboran selanjutnya sebesar 10.375 meter.
Proyek Tembaga Tujuh Bukit merupakan salah satu proyek tembaga terbesar di dunia yang masih dalam fase praproduksi. MDKA memiliki 100% saham dalam proyek ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News