Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham bakal semakin semarak. Pasalnya, MDI Ventures sedang mempersiapkan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan rintisan (startup) yang ada dalam portofolio investasinya.
Vice President Investment MDI Ventures, Aldi Adrian Hartanto menyebutkan, saat ini sebanyak dua dari empat perusahaan rintisan telah menyelesaikan audit dan persiapan laporan keuangan. “Dimana saat ini sudah dalam tahap book building dan siap melantai segera,” ujar Aldi saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Kamis (7/1).
Saat ini, MDI Ventures belum bisa memastikan berapa startup yang akan melantai di tahun 2021. Hal ini karena pihaknya juga sedang menimbang-nimbang timing pasar, mengingat 2021 merupakan tahun cukup krusial dengan sudah dimulainya distribusi vaksin Covid-19. Pun begitu dengan dana yang terkumpul (emisi) dari IPO startup ini.
Namun, Aldi tak segan memberi kisi-kisi. Untuk sektoralnya, semua perusahaan rintisan tesebut bergerak di bidang yang berkaitan dengan teknologi atau enabler dari platform teknologi.
Baca Juga: Banyak startup e-commerce yang berminat IPO, BEI tengah siapkan regulasi
Selain itu, dari dua perusahaan yang akan melepaskan sahamnya, satu perusahaan akan listing di bursa dalam negeri, sementara satu perusahaan lagi akan listing di bursa luar negeri.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna Setia mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan penjajakan guna mempersiapkan peraturan yang sesuai dan memudahkan bagi startup yang akan IPO maupun calon investor.
Kata dia, dengan karakteristik yang berbeda antara perusahaan konvensional dengan e-commerce, maka semua pihak harus mempelajari kembali dalam melihat performa perusahaan tersebut.
“Bisa saja, katakanlah dalam periode waktu tertentu lima tahun hingga tujuh tahun lagi, bottom line masih tidak hijau. Namun, growth opportunity yang akan ditunjukkan oleh perusahaan tersebut akan lebih menjanjikan,” terang Nyoman dalam acara #TanyaIDX, Rabu (6/1).
Faktor inilah yang sedang dijajaki BEI, yakni bagaimana menyiapkan peraturan yang dapat memberikan kemudahan bagi startup dan e-commerce serta memberikan proteksi kepada investor termasuk perihal disclosure, sehingga investor sadar dengan karakteristik dan risiko perusahaan rintisan ini.
Terkait regulasi, Aldi sangat mengapresiasi aturan yang telah dilakukan BEI dengan menyediakan papan akselerasi. Hal ini memungkinkan perusahaan yang membutuhkan dana tambahan untuk masuk ke papan utama, yakni dengan melakukan IPO terlebih dahulu melalui papan akselerasi sebagai modal untuk dapat ‘naik kelas’.
Selanjutnya: Ingin masuk ke saham perusahaan start up? Simak kata analis berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News