kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas laba bersih emiten retail anjlok pada kuartal I-2020


Rabu, 01 Juli 2020 / 20:05 WIB
Mayoritas laba bersih emiten retail anjlok pada kuartal I-2020
ILUSTRASI. Petugas memasukkan pakaian ke dalam Ultra Violet (UV) Box Sterilization di gerai Sogo, Plaza Senayan Jakarta, Rabu (24/6). Mayoritas emiten retail yang menjual produk non-esensial mencatatkan penurunan laba.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten retail yang menjual produk non-esensial mencatatkan penurunan laba bersih pada tiga bulan pertama 2020. Sebagian emiten tersebut juga menunjukkan pendapatan yang lebih rendah dibanding periode sama tahun 2019.

Sebut saja laba bersih PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang anjlok  94,16% year on year (yoy), dari Rp 138,26 miliar pada kuartal I-2019 menjadi Rp 8,08 miliar pada kuartal I-2020. Disusul oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang mencatatkan kemerosotan laba bersih 82,84% yoy, dari Rp 77,5 miliar pada kuartal I-2019 menjadi Rp 13,3 miliar pada kuartal I-2020.

Bahkan, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membalikkan keuntungan Rp 142,51 miliar pada triwulan pertama tahun lalu menjadi rugi Rp 93,95 miliar pada kuartal I-2020. Hanya PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang membukukan kenaikan laba bersih sebesar 3,90% yoy, dari Rp 236,45 miliar menjadi Rp 245,68 miliar.

Baca Juga: Kinerja emiten-emiten ini diproyeksikan akan pulih pada semester II-2020, apa saja?

Dari segi pendapatan, pada kuartal I-2020, LPPF mencatatkan penurunan 19,62% yoy menjadi Rp 1,55 triliun dan pendapatan RALS lebih rendah 12,42% yoy menjadi Rp 916,13 miliar. Sementara itu, ACES masih membukukan kenaikan pendapatan 4,28% yoy menjadi Rp 1,93 triliun dan MAPI +0,61% yoy menjadi Rp 4,71 triliun.

Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan, kinerja emiten-emiten retail tersebut memang tertekan pada kuartal I-2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Mengingat, gerai-gerai emiten mayoritas berada di pusat perbelanjaan yang terpaksa tutup sejak minggu kedua atau ketiga Maret 2020 karena adanya kebijakan work from home (WFH).

"Dari sejak diumumkannya kasus Covid-19 pertama pada awal Maret 2020 pun telah memberikan dampak terhadap penurunan kunjungan di pusat-pusat perbelanjaan sehingga efeknya cukup signifikan ke kinerja," kata Rendy saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (1/7).

Baca Juga: Bila PSBB kembali diperketat, begini dampaknya ke IHSG




TERBARU

[X]
×