Reporter: Agung Hidayat | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) baru saja melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Jumat ini, (26/6).
Dalam rapat tersebut terdapat pembahasan penggunaan laba bersih perseroan serta pandangan perseroan untuk menggenjot kinerja bisnis di tahun pandemi ini.
Direktur Utama MYOR,Andre Sukendra Atmadja, menerangkan, di tahun 2019 yang lalu sebenarnya bukanlah tahun yang mudah.
Baca Juga: Mayora dan pelonggaran lockdown
"Banyak dinamika yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Dan itu ikut menahan laju pertumbuhan ekonomi secara umum," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (26/6).
Namun di tengah kondisi tersebut, ia mengaku Mayora mampu menghadapi dan mengelola tantangan yang ada dengan sangat baik.
Apalagi perusahaan memiliki beragam merek dagangan makanan dan minuman ringan yang menguasai pangsa pasarnya masing-masing seperti, Roma, Torabika, Beng-beng, Kopiko, Coki-Coki dan berbagai variannya.
Lebih lanjut Andre bilang, perseroan mampu mengatasi sulitnya pencapaian target peningkatan nilai penjualan dengan menciptakan, laba bersih yang lebih besar dari yang ditargetkan.
Baca Juga: Paling defensif, saham makanan dan minuman ini masih menarik untuk dilirik
Ia menerangkan pada tahun 2019, perseroan berhasil meraih kenaikan nilai penjualan bersih sebesar Rp 25,03 triliun, dimana pada tahun 2018 hanya Rp 24,06.
Dari total penjualan tersebut perseroan berhasil memperoleh laba usaha sebesar Rp 3,17 triliun atau meningkat lebih dari 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun pada tahun 2019, jumlah laba usaha yang ditargetkan adalah sebesar Rp 3,12 triliun.
Sementara untuk laba bersih yang ditargetkan di tahun 2019 sebenarnya sebesar Rp 1,93 triliun, dan Mayora berhasil memperolah melebihi target yakni sebanyak Rp 2,04 triliun. Perolehan laba nersih ini lebih tinggi dari yang ditargetkan 15,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan pencapaian tersebut, maka pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, diputuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 30 per lembar saham.
Sehingga total dividen tunai yang dikeluarkan Rp 670,76 miliar akan mulai dibagikan pada tanggal 30 Juli 2020.
Baca Juga: IHSG rawan koreksi, analis menyarankan mencermati beberapa saham berikut
"Menghadapi resiko-resiko yang ada pada tahun 2020 ini, perseroan akan terus melakukan inovasi dalam berbagai lini bisnis yang dimiliki. Dengan begitu produk-produk yang dihasilkan perseroan akan selalu relevan bagi konsumen," kata Andre.
Upaya ini MYOR yakini akan mampu terus menunjang kinerja keuangan jangka panjang perseroan secara positif. Terlebih karena hasil produksi perseroan merupakan makanan dan minuman yang sudah menjadi kebutuhan dalam konsumsi masyarakat sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News