Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia jasa layanan bimbingan belajar (bimbel), PT Lavender Bina Cendikia Tbk akan melakukan penawaran sahamnya ke publik. Emiten dengan kode saham BMBL akan melepas sebanyak-banyaknya 280 juta saham baru atau sebanyak-banyaknya 27,19% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
BMBL akan melakukan initial public offering (IPO) dengan kisaran harga penawaran sebesar Rp 187 per saham sampai dengan Rp196 per saham. Sehingga, jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 54,88 miliar.
Direktur Utama BMBL, Galih Pandekar mengatakan, BMBL akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk dua keperluan. Pertama, sekitar 75% akan digunakan untuk belanja modal alias capex berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, hingga renovasi kantor dan ruang kelas.
Capex juga akan digunakan untuk keperluan renovasi bangunan dan apartemen. Selain menguatkan sisi fasilitas offline, BMBL juga mulai merintis kanal pembelajaran online. Dengan dana IPO, BMBL akan melakukan pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program metaverse berupa virtual reality.
Kedua, sekitar 25% dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja berupa biaya pemasaran, biaya training dan biaya konsultan pengembangan (untuk SDM dan Keuangan).
Baca Juga: Jadwal IPO Sunindo Pratama (SUNI), Incar Dana Rp 180 Miliar
Galih mengatakan, target pasar usaha BMBL adalah siswa yang ingin masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). “Pendaftar PTN tahun ini di kisaran 800.000 sampai 1 juta siswa. Sementara jumlah anak didik kami belum sampai 1.000. Ini artinya peluang masih cukup besar,” kata Galih dalam paparan publik yang digelar di Jakarta, Selasa (20/12).
Galih mengatakan, tingkat kelulusan siswa yang belajar di BMBL cukup tinggi, yakni 90% siswa lulus di PTN yang dituju. Klaim dia, angka kelulusan ini cukup tinggi untuk ukuran lembaga bimbel.
Per 31 Mei 2022, BMBL membukukan pendapatan senilai Rp 8,75 miliar. Jumlah ini naik 136,91% bila dibandingkan dengan pendapatan per 31 Mei 2021 yaitu sebesar Rp 3,69 miliar. Kata Galih, kenaikan pendapatan ini terutama disebabkan oleh adanya program baru dari BMBL yaitu program kelas khusus kedokteran dengan harga yang lebih tinggi.
Baca Juga: Tujuh Emiten Bersiap IPO, Bagaimana Prospeknya?
Dari sisi bottomline, per Mei 2022 BMBL membukukan laba bersih sebesar Rp Rp 4,012 miliar, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,30 miliar.
Tahun ini, Galih berekspektasi BMBL membukukan pendapatan sebesar Rp 15 miliar. Sementara tahun depan, pendapatan BMBL ditargetkan berada di rentang Rp 34 miliar sampai Rp 35 miliar dengan ekspektasi laba bersih Rp 10 miliar.
Asal tahu, calon emiten ini menjalankan kegiatan usaha dengan nama bimbingan belajar Lavender (Bimbel Lavender), dengan mengkhususkan diri pada program persiapan ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Sistem pembelajaran dilakukan dengan model supercamp. Siswa akan belajar dengan sistem menginap di Hotel selama kurang lebih 4 pekan sampai 5 pekan. Semua fasilitas dan kebutuhan belajar siswa disiapkan oleh bimbel Lavender, termasuk untuk pendaftaran ujian hingga pengantaran siswa ke tempat ujian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News