Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian global berikan pengaruh terhadap mata uang komoditas. Alhasil, tren mata uang komoditas diperkirakan tetap bearish.
Walau begitu, tren dari tiga mata uang komoditas bergerak beragam. Pairing AUDUSD bergerak melemah dengan turun 0,96% dalam sebulan dan sepekan terakhir turun 0,55% ke 0,62899 pada Jumat (21/3) pukul 18.30, berdasarkan Trading Economics.
Lalu, pairing NZDUSD bergerak menguat dengan kenaikan 0,25% dalam sebulan dan 0,11% dalam sepekan ke 0,57585. Sementara pairing USDCAD bergerak fluktuatif dengan dengan kenaikan 0,52% dalam sebulan, tetapi turun 0,27% dalam sepekan ke 1,43384.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menerangkan, tren pelemahan AUD disebabkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global, yang berdampak pada permintaan komoditas.
"Selain itu, ketergantungan Australia pada ekspor ke China berarti bahwa setiap perlambatan ekonomi China akan sangat membebani AUD," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (21/3).
Baca Juga: Rupiah Melemah pada Jumat (21/3), Tertekan oleh Kenaikan Permintaan Dolar AS
Penguatan kecil NZD disebabkan oleh data ekonomi domestik yang positif. Namun, ekonomi Selandia Baru tetap sensitif terhadap dinamika perdagangan global, yang dapat membatasi keuntungan yang signifikan.
Untuk CAD, pelemahan bulanan mata uang Kanada itu mencerminkan harga minyak yang tertekan, karena Kanada adalah eksportir minyak utama. Namun, penguatan mingguan-nya didorong oleh fluktuasi harga minyak mentah.
"Pergerakan ini menyoroti sensitivitas mata uang komoditas terhadap kondisi ekonomi global, dinamika perdagangan, dan tren harga komoditas," jelas Sutopo.
Karenanya, ia menilai AUD masih berpotensi tertekan mengingat tekanan harga komoditas energi masih terjadi. Sementara CAD diperkirakan mengalami volatilitas, beriringan dengan harga minyak yang berfluktuasi.
"NZD kemungkinan menunjukkan ketahanan dengan permintaan untuk produk susu dan pertanian yang kuat," paparnya.
Sutopo memperkirakan AUD akan diperdagangkan sekitar 0,63–0,64 karena melemahnya permintaan global untuk komoditas dan perlambatan ekonomi China di kuartal II 2025. Sementara akhir tahun diproyeksikan stabil di sekitar 0,62–0,63, tergantung pada pemulihan perdagangan global dan pasar komoditas.
Baca Juga: Rupiah Melemah 0,9% di Pekan Ini, Begini Proyeksi di Minggu Depan
NZD diperkirakan akan berkisar sekitar 0,57–0,58 didukung ekspor pertanian, tetapi dibatasi oleh ketidakpastian perdagangan global. Sementara di akhir tahun kemungkinan tetap berada di kisaran 0,56–0,57, mencerminkan sentimen pasar yang stabil tetapi hati-hati.
CAD diperkirakan diperdagangkan mendekati 1,43–1,44 didorong oleh fluktuasi harga minyak dan stabilitas ekonomi. Sementara di akhir tahun diproyeksikan dapat sedikit menguat ke 1,42–1,43 jika harga minyak pulih atau OPEC+ menerapkan pemangkasan produksi.
Selanjutnya: Saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) Anjlok, Simak Rekomendasi Analis
Menarik Dibaca: Denpasar Diguyur Hujan Hampir Seharian, Simak Cuaca Besok di Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News