Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengalami fluktuasi dengan kecenderungan melemah selama sepekan ini. Intervensi Bank Indonesia (BI) dalam menjaga pergerakan rupiah pekan ini masih diperlukan hingga pekan depan.
Di pasar spot, rupiah ditutup pada level Rp 16.502 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Jumat (21/3), melemah 0,10% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.485 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah melemah 0,92% dari akhir pekan lalu yang ada di level Rp 16.350 per dolar AS.
Sedangkan rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ada di level Rp 16.501 per dolar Amerika Serikat pada Jumat (21/3), melemah 0,12% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.481 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah Jisdor melemah 0,66% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 16.392 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Spot Melemah 0,10% ke Rp 16.502 Per Dolar AS pada Perdagangan Jumat (21/3)
Menurut Ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang, pergerakan rupiah pekan ini banyak ditopang oleh upaya intervensi BI. Peningkatan permintaan dolar AS menjelang akhir kuartal I 2025 mau tak mau mendorong BI menggelontorkan sekitar US$ 1 miliar melalui mekanisme swap auction.
Langkah tersebut, kata Hosianna, dilakukan untuk menyerap tekanan jual di pasar dan menstabilkan rupiah.
Di samping itu, BI juga aktif melakukan intervensi di pasar spot. Langkah ini guna menjaga nilai rupiah di rentang Rp 16.505–Rp 16.515 sepanjang hari. Kendati begitu, koreksi rupiah tetap tidak bisa dihindari.
“Meskipun langkah ini berhasil mempertahankan rupiah di sekitar Rp 16.500, tekanan eksternal masih kuat,” ungkap Hosianna kepada Kontan.co.id, Jumat (21/3).
Hosianna menjelaskan, tekanan berasal terutama dari outflow asing pada obligasi 10 tahun (INDOGB) serta ketidakpastian global akibat perang dagang.
Pekan depan, Hosianna menilai rupiah masih bergerak fluktuatif dengan bias melemah. Jumlah permintaan dolar AS masih akan mempengaruhi nilai rupiah pada perdagangan pekan depan, di samping data ekonomi global yang akan berdampak pada kebijakan moneter The Fed.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,12% ke Rp 16.501 Per Dolar AS pada Jumat (21/3)
Dari sisi domestik, Hosianna menyebut BI masih akan aktif melakukan intervensi di pasar spot dan swap, apalagi jika arus modal keluar terus berlanjut.
Namun, ruang intervensi BI dalam mempertahankan stabilitas rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global juga bergantung pada cadangan devisa.
Untuk pekan depan, Hosianna memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 16.450–Rp 16.550 per dolar AS.
Selanjutnya: Bulog Bantah Takaran Beras SPHP Dicurangi
Menarik Dibaca: Denpasar Diguyur Hujan Hampir Seharian, Simak Cuaca Besok di Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News