kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Mata Uang Asia Tertekan, Tapi Won Korea dan Dolar Taiwan Mampu Melawan Dolar AS


Jumat, 30 Mei 2025 / 06:08 WIB
Mata Uang Asia Tertekan, Tapi Won Korea dan Dolar Taiwan Mampu Melawan Dolar AS
ILUSTRASI. Per Kamis (29/5), mayoritas valas Asia kompak tunduk terhadap dolar AS. Sebagian kecilnya mampu bertahan di tengah penguatan indeks dolar (DXY). REUTERS/Yuriko Nakao


Reporter: Melysa Anggreni | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Prospek mata uang di kawasan Asia masih akan berkonsolidasi. Per Kamis (29/5), mayoritas valas Asia kompak tunduk terhadap dolar AS. Sebagian kecilnya mampu bertahan di tengah penguatan indeks dolar (DXY).

Mengutip data Bloomberg, Kamis (29/5) pairing USD/PHP melemah 0,44% secara harian ke 55,7410. Ringgit Malaysia juga melemah 0,44% ke 4,2432 per dolar AS. Disusul pairing USD/INR turun 0,18% secara harian ke 85,5175.

Adapun sejumlah mata uang yang menguat terhadap Dolar AS seperti Dolar Taiwan (TWD) menguat 0,62% ke 29,7100 dan Won Korea naik 0,09% ke 1,373 per dolar AS.

Founder Tradeindo Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, pelemahan pada mayoritas valas Asia sedikit banyak dibebani oleh penguatan dolar AS. Hal ini didorong oleh rilis data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan, serta ekspektasi pasar mengenai kebijakan Federal Reserve yang mungkin masih cenderung hawkish.

Baca Juga: Penguatan Dolar AS Hanya Teknikal Rebound, Cermati Valuta Emerging Market Berikut

Jelang pertemuan Federal Open Market Commitee (FMOC) bulan Juni 2025, Presiden Federal Reserve Bank of Minneapolish Neel Kashkari menyiratkan bahwa Federal Reserve (Fed) tidak akan membahas pemangkasan suku bunga akibat perkembangan perang tarif yang masih menyelimuti ketidakpastian ekonomi.

"Ketidakpastian global seperti ketegangan geopolitik, fluktuasi harga komoditas, atau kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dapat mendorong investor mencari aset safe haven seperti Dolar AS, sehingga melemahkan mata uang Asia lainnya," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Kamis (29/5).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede bilang, ketahanan KRW mendapat dukungan dari rebound ekspor semikonduktor dan arus modal masuk yang meningkat ke pasar saham Korea Selatan.

"Sementara TWD disokong oleh daya tarik Taiwan sebagai hub teknologi dan ekspektasi surplus perdagangan yang kuat," jelas Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (29/5).

Untuk perdagangan Jumat (30/5), kinerja mata uang dikawasan Asia ini masih akan dipengaruhi oleh sentimen global terhadap dolar AS. Terutama, rilis data inflasi PCE AS dan pernyataan Federal Reserve (Fed).

Baca Juga: Sentimen Risk On Menyala, Valuta Emerging Market Terangkat

Selain itu, respons pasar terhadap perkembangan lebih lanjut dari kebijakan perdagangan Trump, termasuk kemungkinan perluasan tarif juga akan mempengaruhi pergerakan valas Asia ke depan.

"Di tengah situasi saat ini, KRW dan TWD kemungkinan masih akan menjadi out-performer berkat surplus eksternal yang kuat dan arus modal masuk," ujar Josua. 

Josua menyimpulkan, secara keseluruhan meskipun tekanan terhadap dolar AS global terus berlanjut, prospek jangka pendek mata uang Asia akan tetap ditentukan oleh faktor diferensial suku bunga, kondisi eksternal masing-masing negara, serta sensitivitas terhadap risiko geopolitik dan kebijakan proteksionisme AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×