Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tendi Mahadi
Pasalnya, Ibrahim menyebutkan bahwa mata uang Euro atau EUR/USD juga mengalami penurunan yang cukup signifikan, karena penguatan dolar yang cukup tajam sehingga mempengaruhi pelemahan mata uang tersebut.
“Jadi pada intinya bahwa mata uang yang melawan dolar pasti berhubungan dengan ekonomi di Amerika dan Tiongkok. Dua ekonomi terbesar ini yang mempengaruhi fluktuasi mata Asia saat ini,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Jumat (24/5).
Untuk itu, dia memproyeksi, mata uang Asia pada perdagangan pekan depan, Senin (27/5) masih akan mengalami pelemahan, namun bergerak fluktuatif.
Ibrahim memprediksi, pada Senin (27/5) EUR/USD kemungkinan akan melemah di kisaran 1,0779 euro per dolar AS, kemudian poundsterling USD juga masih akan melemah di posisi 1,26 pound per dolar AS.
Kemudian, USD/JPY diprediksi masih akan mengalami pelemahan di level 155,69 per dolar AS, pada Senin (27/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News