Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Tadi malam (18/12), the Federal Reserve memutuskan untuk memangkas nilai stimulus (tapering) mulai Januari tahun depan. Besaran tapering yakni US$ 10 miliar. Dengan demikian, the Fed akan menggelontorkan stimulus sebesar US$ 75 miliar per bulannya.
Pasca pengumuman tersebut, mayoritas mata uang Asia melemah. Jika dilihat, pelemahan terbesar terjadi pada won Korea Selatan.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 11.55 waktu Seoul, won melemah 0,8% melemah menjadi 1.059,77 per dollar AS. Sementara, pelemahan juga terjadi pada ringgit Malaysia sebesar 0,5% menjadi 3,2754, rupiah Indonesia melemah 0,2% menjadi 12.203, dan baht Thailand yang melemah 0,2% menjadi 32,34.
Meski demikian, Shigehisa Shiroki, chief trader Asian and emerging markets team Mizuho Corporate Bank Ltd di Tokyo berpendapat, pelemahan ini hanya reaksi jangka pendek terhadap pengumuman tapering the Fed. "Saya tidak melihat adanya aksi jual besar-besaran terhadap mata uang Asia saat ini," jelasnya.
Dia menambahkan, pasar saham Asia masih akan tetap solid meski tidak akan naik tinggi dalam jangka pendek. Pasalnya, pemulihan ekonomi AS juga akan memberikan dampak positif bagi Asia. "Saya tidak terlalu bearish terhadap mata uang regional," papar Shiroki.
Sementara itu, di negara Asia lainnya, peso Filipina melemah 0,3% menjadi 44,415, dollar Taiwan melemah 0,1% menjadi NT$ 29,775 dan dong Vietnam bergerak flat di posisi 21.105.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News