Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Mata uang Asia kembali mencatatkan kenaikan untuk pekan kedua. Pada pukul 11.19 waktu Singapura, Asia Dollar Index naik 0,24% sepanjang pekan ini menjadi 117,77.
Sementara itu, pada periode yang sama, won Korea Selatan mencatatkan penguatan sebesar 1,1% menjadi 1.114,15 per dolar AS di Seoul. Sedangkan ringgit Malaysia menguat 0,5% menjadi 2,9975. Penguatan juga terjadi pada dolar Taiwan sebesar 0,5% menjadi NT$ 29,424.
Di sejumlah negara Asia lainnya, baht Thailand menguat 0,4% menjadi 30,49 per dolar pekan ini. Sedangkan rupe India melemah 0,6% menjadi 49,22. Dong Vietnam dan yuan CHina tak banyak mencatatkan perubahan di level 20.830 dan 6,2981. Sedangkan rupiah Indonesia menguat 0,1% menjadi 9.107.
Mata uang Asia perkasa setelah laporan ekonomi AS menunjukkan adanya kenaikan pada pertumbuhan ekonominya. Kondisi ini memacu arus dana asing mengalir ke pasar emerging market.
Data Bloomberg menunjukkan, investor asing membeli saham Korea Selatan dan Taiwan pada pekan ini dengan total nilai mencapai US$ 1,2 miliar. Hal itu yang menyebabkan indeks MSCI Asia Pacific reli selama 11 pekan berturut-turut. Bahkan kenaikannya hampir mencapai 20% dari level terendah pada 5 Oktober 2011 lalu.
"Data ekonomi AS yang membaik mendongkrak performa pasar saham. Dalam jangka pendek, sentimen pengambilan risiko akan mendominasi pasar," jelas Stanford Chen, fixed-income manager KGI Securities Co.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













