kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masuk musim laporan keuangan, asing mulai ambil untung di saham-saham berikut


Rabu, 27 Februari 2019 / 13:38 WIB
Masuk musim laporan keuangan, asing mulai ambil untung di saham-saham berikut


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih mencatatkan net buy asing mencapai Rp 11,78 triliun. Dalam kondisi ini terdapat saham-saham yang mencatat aksi jual asing atau net sell asing cukup besar. Aksi ambil untung disinyalir mulai dilakukan asing untuk beberapa saham. Terutama memasuki musim laporan keuangan.

Merujuk data RTI, saham-saham yang mencatatkan net sell asing terbesar secara year to date adalah PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Japfa Tbk (JPFA), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT XL Axaiata Tbk (EXCL) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Bahkan tercatat net sell asing SMCB mencapai Rp 12,94 trilin, jauh di atas TOWR yang hanya Rp 1,12 triliun dan BMRI Rp 741,72 miliar. Untuk JPFA dan UNTR mencatat net sell masing-masing sebesar Rp 723,85 miliar dan Rp 609,49 miliar.

Melihat kondisi ini, Analis Jasa Utama Capitar Sekuritas Chris Apriliony mengatakan, untuk beberapa bank besar yang dijual asing masih bisa dikategorikan aksi mengambil keuntungan. Untuk SMCB terlihat aksi jual ini dikarenakan memang adanya aksi akuisisi.

“Kendati demikian aksi jual ini terlihat dari tahun kemarin dimana kondisi ekonomi global yang membuat asing menarik posisi,” ujar Chris kepada Kontan.co.id, Rabu (27/2).

Menurutnya aksi jual ini biasanya akan berhenti ketika emiten tersebut selesai mengeluarkan laporan keuangan, dimana laporan keuangan tersebut dijadikan acuan oleh para investor untuk melakukan penjualan atau pembeli saham.

Dari daftar tersebut, pihaknya masih merekomendasikan saham yang masih bisa dikoleksi yakni PWON, JSMR JPFA. Adapun saham PWON masih sangat berpotensi dikarenakan pendapatannya yang diperkuat dari recurring income sehingga lebih merata, terlebih tahun ini PWON fokus pada pembangunan mal.

“JSMR sentimennya lebih ke tarif tol yang naik yang kemungkinan akan memberikan kontribusi yang besar. PWON target harga Rp 700 per saham, JSMR target harga Rp 6.000 per saham dan JPFA target harga Rp 3.000 per saham,” ujar Chris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×