kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.554   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.062   82,39   1,18%
  • KOMPAS100 1.025   12,48   1,23%
  • LQ45 798   11,25   1,43%
  • ISSI 222   1,71   0,78%
  • IDX30 416   6,90   1,69%
  • IDXHIDIV20 491   8,28   1,72%
  • IDX80 116   1,44   1,26%
  • IDXV30 118   1,08   0,93%
  • IDXQ30 136   2,10   1,57%

Masuk Indeks MSCI, Analis Ungkap Dampak ke Saham Mitratel (MTEL)


Kamis, 15 Mei 2025 / 09:19 WIB
Masuk Indeks MSCI, Analis Ungkap Dampak ke Saham Mitratel (MTEL)
ILUSTRASI. Menara telekomunikasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel. Foto Dok MTEL


Reporter: Ahmad Febrian, Yuliana Hema | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan hasil evaluasi indeks MSCI Indonesia periode Mei 2025. Pada kategori indeks MSCI Indonesia berkapitalisasi kecil alias small cap index, saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) akan menjadi penghuni baru indeks tersebut. 

“Perubahan akan berlaku pada penutupan perdagangan 30 Mei 2025, tanggal efektif perubahan mulai 2 Juni 2025,” tulis MSC, kemarin. MSCI dalam pengumuman yang sama juga mendepak empat saham dari MSCI Global Small Cap Indexes. Keempatnya adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Pasar merespons positif kabar masuknya emiten ke MSCI. Rabu (14/5) saham MTEL ditutup melesat 6,61% dibandingkan hari sebelumnya, menjadi Rp 645.  Harga penutupan saham MTEL hari ini menjadi level penutupan tertinggi saham MTEL terhitung sejak 20 Februari 2025.

Level tersebut  sama dengan harga penutupan saham MTEL akhir 2024 pada level Rp 645 per saham. Kenaikan terus berlanjut pada pembukaan perdagangan Kamis (15/5). Pukul 09.10 WIB, harga saham MTEL nongkrong di Rp 670 atau melesat 3,88%. 

Baca Juga: Mitratel (MTEL) Cetak Laba Rp 526,31 Miliar di Kuartal I-2025

Tak hanya kenaikan harga, saham MTEL membukukan pembelian bersih (net buy) oleh investor asing senilai Rp 12,73 miliar sepanjang kemarin atau setelah resmi diumumkan MSCI. Sedangkan net buy dalam sebulan terakhir mencapai Rp 13,23 miliar.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus beberapa waktu lalu menyebut, saham emiten yang masuk MSCI indeks akan menjadi salah satu acuan pelaku pasar dalam pengelolaan portofolio investasi.

Indeks MSCI selalu menjadi acuan bagi para investor untuk mencari saham. Emiten yang masuk konstituen dinilai sudah terleleksi dengan baik. Hal ini bisa meningkatkan likuiditas perdagangan saham tersebut hingga terbuka peluang kenaikan harga.

Potensi penguatan harga emiten infrastruktur telekomunikasi ini masih terbuka. BRI Danareksa Sekuritas dalam riset terakhirnya mempertahankan rekomendasi beli saham MTEL dengan target harga Rp 800.

Mitratel (MTEL) merupakan perusahaan infrastruktur telekomunikasi dengan penyumbang terbesar pendapatan berasal dari penyewaan menara telekomunikasi. Saat ini, perseroan tercatat sebagai emiten menara telekomunikasi terbanyak di Indonesia dan Asia Tenggara. 

Baca Juga: Emiten Grup Telkom Mitratel (MTEL) Raup Laba Rp 2,1 Triliun

Sebelumnya Equity Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Daniel Widjaja menyatakan sektor menara telekomunikasi akan tetap tangguh. Kendati, ada tantangan dari operator telekomunikasi dalam mengakuisisi pelanggan. "Perluasan bisnis fiber diharapkan mendorong pertumbuhan industri. Hal ini sejalan dengan strategi broadband dari operator telekomunikasi," jelasnya. 

Khusus Mitratel,  menurutnya pertumbuhan di tahun ini akan didorong proyek yang dibangun khusus oleh Telkomsel dan konsolidasi lokasi yang agresif oleh Indosat. Sementara itu, aksi merger dan akuisisi Mitratel di tahun ini akan fokus pada segmen fiber optik

Hingga kuartal I-2025, Mitratel (MTEL) berhasil melanjutkan pertumbuhan laba tahun berjalan menjadi Rp 526,31 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 520,98 miliar. Kenaikan tersebut menjadikan laba per saham bertahan di level Rp 6. Kenaikan laba tersebut sejalan dengan peningkatan pendapatan MTEL dari Rp 2,23 triliun menjadi Rp 2,26 triliun.

Selanjutnya: Resep Oseng Mercon Tetelan Sapi Empuk dan Enak, Sensasi Pedas Nampol yang Bikin Melek

Menarik Dibaca: Resep Oseng Mercon Tetelan Sapi Empuk dan Enak, Sensasi Pedas Nampol yang Bikin Melek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×