kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Masih terkena efek Yellen, bursa AS lanjut reli


Kamis, 31 Maret 2016 / 05:45 WIB
Masih terkena efek Yellen, bursa AS lanjut reli


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Bursa AS kembali ditutup menguat tadi malam (31/3). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,4% menjadi 2.063,95. Dengan demikian, sepanjang 2016, indeks acuan Negeri Paman Sam ini sudah melaju 1%. 

Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,5% menjadi 17.716,66. Adapun indeks Nasdaq Composite naik 0,5%. Volume transaksi tadi malam melibatkan 6,6 miliar saham atau 22% di bawah transaksi harian tahun ini. 

Kenaikan bursa AS masih dipicu oleh langkah bank sentral AS yang memberikan optimisme di tengah ketidakpastian market global saat ini. The Federal AS menyatakan, mereka akan tetap mengambil langkah-langkah strategis untuk menekan perlambatan global. 

Sebelumnya, Pimpinan The Fed Janet Yellen juga bilang, pihaknya akan mengambil langkah hati-hati dalam menaikkan suku bunga acuan seiring tingginya risiko di luar negeri. 

Pernyataan tersebut membuat posisi dollar AS menuju pelemahan bulanan terdalam sejak 2010 silam. 

"Kita melihat adanya kenaikan lanjutan menyusul pernyataan Yellen. Dia mementahkan kembali pernyataan hawkish seperti yang diinginkan market. Pada pekan ini, akan dirilis sejumlah data penting dan laporan kinerja emiten," urai Terry Morris, senior equity manager National Penn Investors Trust Co. 

Catatan saja, indeks S&P 500 sudah melompat hampir 13% dari posisi terendahnya dalam 22 bulan terakhir pada 11 Februari lalu. Salah satu faktor pendongkrak indeks adalah rebound-nya harga minyak dunia dari posisi terendahnya dalam 12 tahun terakhir. 

Sedangkan sentimen lain yaitu kebijakan bank sentral global, mulai dari AS, Jepang hingga Eropa, yang memberikan sinyal akan terus mendorong pertumbuhan global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×