kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.334   14,00   0,09%
  • IDX 7.350   -47,81   -0,65%
  • KOMPAS100 1.031   -13,57   -1,30%
  • LQ45 781   -7,70   -0,98%
  • ISSI 245   -2,90   -1,17%
  • IDX30 405   -3,69   -0,90%
  • IDXHIDIV20 466   -0,29   -0,06%
  • IDX80 116   -1,52   -1,29%
  • IDXV30 118   -0,49   -0,42%
  • IDXQ30 129   -0,40   -0,31%

Masih sulit bangkit


Kamis, 23 Januari 2014 / 07:05 WIB
Masih sulit bangkit
ILUSTRASI. Seorang Teller menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (7/1/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama


Reporter: Dina Farisah | Editor: Sofyan Hidayat

JAKARTA. Stamina rupiah masih kedodoran. Kemarin, di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 0,07% dari hari sebelumnya menjadi 12.143. Kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI) juga naik 0,05% menjadi 12.140.

Mika Martumpal, Research and Strategy Head Treasury PT Bank CIMB Niaga menilai, pelemahan rupiah imbas dari tertekannya mata uang regional terhadap dollar AS. Sedangkan dari dalam negeri, positifnya hasil lelang SUN, Selasa (21/1), belum mampu menopang kinerja rupiah.

Selanjutnya pada perdagangan Kamis (23/1), Albertus Christian, Senior Researcher and Analyst PT Monex Investindo Futures menduga, rupiah akan menguat terbatas. Hal ini dipicu oleh data manufaktur China, Prancis, Jerman, zona Euro dan AS yang positif.

Data itu membangkitkan optimisme perekonomian global dan kenaikan ekspor Indonesia. "Dampaknya akan menekan defisit neraca berjalan  Indonesia sehingga rupiah bisa terapresiasi," tutur Albertus.

Albertus memperkirakan, hari ini pasangan USD/IDR  akan menguat di kisaran 12.060-12.175. Sementara, Mika memperkirakan, USD/IDR akan bergulir di 12.100-12.150, Kamis (23/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×