kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Masih rugi, TINS yakin kinerja bakal membaik


Rabu, 31 Agustus 2016 / 16:57 WIB
Masih rugi, TINS yakin kinerja bakal membaik


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sepanjang Semester I 2016, penjualan PT Timah Tbk (TINS) masih tertekan. TINS hanya mencetak pendapatan sebesar Rp 2,8 triliun atau turun 12,5% dibandingkan Semester I tahun 2015 lalu. Harga jual yang belum membaik membuat TINS terpaksa mengalami kerugian hingga Rp 32,8 miliar.

Padahal pada periode yang sama tahun lalu, TINS masih bisa mencetak laba bersih meski tipis, sebesar Rp 5 miliar. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, kerugian ini disebabkan harga timah yang belum sesuai dengan harapan.

Hal ini mengakibatkan produksi TINS terhambat. "Ketika harga jual tidak mencapai titik yang diuntungkan, penambang mitra banyak yang mengurangi operasi sehingga unit tambang berkurang," ujar Agung kepada KONTAN, Rabu (31/8).

Selain itu, kondisi cuaca yang cukup ekstrem juga menekan produksi. Namun, menurut Agung, kinerja di Kuartal II sudah lebih baik dibandingkan kinerja di kuartal sebelumnya. Ia yakin, kinerja di Kuartal III tahun ini akan pulih sehingga TINS bisa membukukan kinerja positif.

"Kami masih yakin harga timah akan lebih baik di sisa tahun ini. Sehingga nanti kerugian akan hilang dan bisa mencetak bottom line positif," imbuhnya.

TINS sedang menahan diri dalam memproduksi bijih timah pada tahun ini. Pasalnya, permintaan dari beberapa negara konsumen logam industri masih lesu. Tak terkecuali China sebagai pasar utama logam industri.

Perseroan memprediksi, porsi penjualan ekspor logam timah tahun ini tak sebesar tahun lalu. Porsi ekspor sepanjang tahun 2016 diperkirakan sebanyak 55%-60% dari total target produksi 25.000 ton logam timah.

Di Semester I, penjualan TINS dari logam timah dan tin solder mencapai Rp 2,5 triliun, turun dari sebelumnya rp 3,1 triliun. Namun, penjualan tin chemical meningkat dari Rp 60,4 miliar menjadi Rp 122,1 miliar.

TINS juga sudah mulai membukukan pendapatan dari bisnis rumah sakit sebesar Rp 91,2 miliar. Sementara dari bisnis batubara dan galangan kapal, TINS mencetak pendapatan masing-masing sebesar Rp 22,5 miliar dan Rp 4,1 miliar.

Total liabilitas TINS sebesar Rp 3,8 triliun dengan ekuitas Rp 5,1 triliun. Sementara itu, perseroan masih memiliki total kas dan setara kas sebesar Rp 444,4 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 254,2 miliar. Harga saham TINS ditutup naik 1,91% ke level Rp 800 per saham pada perdagangan Rabu (31/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×