Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
Perseroan memprediksi, porsi penjualan ekspor logam timah tahun ini tak sebesar tahun lalu. Porsi ekspor sepanjang tahun 2016 diperkirakan sebanyak 55%-60% dari total target produksi 25.000 ton logam timah.
Di Semester I, penjualan TINS dari logam timah dan tin solder mencapai Rp 2,5 triliun, turun dari sebelumnya rp 3,1 triliun. Namun, penjualan tin chemical meningkat dari Rp 60,4 miliar menjadi Rp 122,1 miliar.
TINS juga sudah mulai membukukan pendapatan dari bisnis rumah sakit sebesar Rp 91,2 miliar. Sementara dari bisnis batubara dan galangan kapal, TINS mencetak pendapatan masing-masing sebesar Rp 22,5 miliar dan Rp 4,1 miliar.
Total liabilitas TINS sebesar Rp 3,8 triliun dengan ekuitas Rp 5,1 triliun. Sementara itu, perseroan masih memiliki total kas dan setara kas sebesar Rp 444,4 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 254,2 miliar. Harga saham TINS ditutup naik 1,91% ke level Rp 800 per saham pada perdagangan Rabu (31/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News